Jangan Kaget Kalau ke OKI Temukan Rumah Mewah Ini Harganya Miliaran Ternyata Milik Juragan Jukung
Selain milik Saudagar Jukung, rumah-rumah mewah itu juga milik warga yang bekerja sebagai petani.
Namun sejak 2001 menurutnya Pertamina menyetop penjualan BBM melalui kapal Jukung karena Alasan keamanan dan persediaan BBM yang ada telah minim.
Menurut dia stasiun pengisian bahan bakar umum terapung di Palembang membatasi penjualan kepada mereka. Biasanya, selama ini satu jukung minimal mendapatkan sebanyak 120 drum atau 24.000 liter dalam sebulan dan langsung dijual ke kawasan perairan. Namun, sejak itu, paling banyak 60 drum. Akibatnya, harga BBM seperti minyak tanah di kawasan Transmigrasi Karang Agung, Sungai Lilin, Sungai Sembilang, dan Sungai Lumpur semakin tinggi ketimbang harga eceran tertinggi.
Asnawi menjelaskan, akibat kondisi itu pendapatan para penjual minyak dengan kapal jukung juga mengalami penurunan drastis belum lagi faktor keamanan dan pungli.
Meski demikian, hingga kini Asnawi dan sebagian warga lingkis lainnya tetap memilih mencari peruntungan di sektor jasa angkutan air ini. Angkutan mereka kini pupuk bersubsidi dari pemerintah untuk petani di Air Sugihan dan wilayah Banyuasin.
Hasil angkutan pupuk menurutnya memang tidak seberapa namun jasa ini tetap mereka jalani untuk memenuhi kebutuhan keluarga
"Kalau sekarang ya sekedarnya saja, yang penting kapal jalan ada ongkos BBM" pungkasnya.
Berharap Tuah Pelabuhan Samudra
Asnawi dan para penyedia jasa angkutan kapal Jukung asal Desa Lingkis dan Batun berharap banyak terkait rencana Bupati OKI yang mengusulkan berdirinya pelabuhan Samudra di Tanjung Tapa Air Sugihan.
Asnawi tidak bisa membayangkan kemajuan sektor jasa yang mereka geluti itu jika proyek strategis itu terwujud.
"Apa benar? Kapan bisa dimulai" pertanyaan Asnawi mencecar saya. Setelah memberi kesempatan kepada saya untuk menjelaskan agenda besar itu, Asnawi tampak sumringah.
Ia mengaku kembali bersemangat menekuni profesinya ini. Dia percaya jika ada investasi besar yang masuk ke wilayah pesisir timur OKI itu akan berdampak positif bagi usaha yang mereka geluti.
"Tidak usah muluk-muluk, kami siap angkut sembako dan kebutuhan para pekerja proyek dermaga Tanjung Tapa" tutupnya.