Jangan Kaget Kalau ke OKI Temukan Rumah Mewah Ini Harganya Miliaran Ternyata Milik Juragan Jukung

Selain milik Saudagar Jukung, rumah-rumah mewah itu juga milik warga yang bekerja sebagai petani.

Editor: Hartati
Istimewa
Kapal Jukung di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan. 

Asnawi menceritakan kapal tersebut dia beli dari pengerajin di Industri kapal jukung Desa Kemang Bejalu, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin harga per unitnya mencapai 400 juta rupiah sudah termasuk mesin. Kapal itu terbuat dari kayu bungur. Hasil Produksi pengerajin dari daerah itu menurutnya lebih baik dari tempat lain karena kapalnya kuat. 

Ditanya sejak kapan menjadi melakoni profesinya ini, Asnawi mengatakan sudah sejak puluhan tahun lalu dan dilakukan secara turun menurun dari orangtua.

"Seingat saya sejak tamat SD (dulu SR). Karena saya tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah taunya jadi pelaut seperti ini" pungkasnya.

Menurut Asnawi kemampuannya berlayar menggunakan kapal Jukung didapat dari orang tuanya. 

Meski tanpa dilengkapi peralatan navigasi modern Asnawi mengaku terbiasa mengarungi laut dengan kapal jukungnya. 

"Kapal ini kan beda dengan kapal-kapal modern yang lengkap alatnya, jadi kita menggunakan insting saja" tuturnya.

Sebelum berlayar menurut Asnawi harus diperhatikan benar kondisi kapal harus benar benar dalam kondisi prima baik mesin ataupun baling-baling penggerak di bagian bawah kapal.

Salah satu Ilmu pelayaran yang dia pelajari dari orang tuanya secara turun temurun, yaitu membaca arah angin dan arus air. 

"Tiupan angin itu berbeda-beda menandakan kondisi cuaca dan besar gelombang dilaut demikian dengan arus sungai jika makin deras tandanya sedang pasang surut" tuturnya.

Asnawi mengatakan ilmu alam yang dia pelajari itu jadi modal dalam berlayar.

Alur pelayaran yang dia lalui antara lain dari Desa Lingkis menyusuri Sungai Komering menuju Muara Ogan keluar ke Sungai Musi lalu menuju ke laut melalui Muara Air Sugihan, Laut Sungsang, Sungai Lumpur, Selat Bangka hingga ke Selat Malaka. Berbulan bulan Kapal Jukung milik Asnawi ini melaut. 

Barang yang di bawa menurutnya bermacam-macam mulai dari  BBM, sembako hingga air tawar bagi warga yang tinggal di pesisir timur OKI dan Banyuasin.

Sambil menarawang ke atas Asnawi mengingat masa kejayaannya bersama rekan rekannya  Saudagar Kapal Jukung. Di tahun 80 sampai dengan 2000 an menurut Asnawi mereka adalah pemasok utama BBM untuk nelayan di pesisir timur Sumsel. 

BBM mereka dapat dari Depo Terapung di perairan Mariana dan sepanjang Sungai Musi lalu dijual kepada nelayan di laut.

Keuntungannya menurutnya sangat besar hingga puluhan juta. Hasil Keuntungan itu mereka gunakan untuk membuat rumah membeli kebun dan kendaraan. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved