Breaking News

Bocah Ini Ngaku Ayahnya Punya Mercedes Benz, Saat Ayah Datang ke Sekolah, Ternyata

Seorang anak laki-laki kelas satu SD membual bahwa ayahnya adalah bos besar dan mempunyai mobil Mercedes-Benz.

Saya hanya ingin mengatakan, terkadang kebohongan bukan apa-apa, tapi harga diri yang tidak bisa menunjukkan jati diri Anda itu baru masalah besar.

Mungkin kebohongan itu sendiri bukanlah apa-apa, tetapi merasa inferior dan tidak bisa mengenal jati diri adalah masalah besar.

Tidak tahu saat itu apakah ayah saya tau atau apa tidak akan masalah ini, jadi saya tidak terlalu menyalahkan diri, dan tidak mengajarkan saya ajaran moral, mungkin saat itu umur saya masih kecil, diberitahu juga tidak akan mengerti, ayah dengan percaya diri turut ikut serta dalam pertemuan orang tua siswa, lalu membawa saya ke tempat kerjanya.

Di masa itu hanya beberapa rumah saja yang memasang tabung gas, yang keluarga di rumah masih menggunakan kayu bakar masih banyak, mengantar tabung gas, sebenarnya gajinya cukup tinggi tapi pekerjaan ini sangat melelahkan, (mungkin lebih tinggi dari gaji guru) saat Ayah masih muda dan tambah kelahiran saya, lalu ia memilih pekerjaan, hujan atau cerah, tidak ada yang mengeluh.

Di tempat kerjanya, ayah saya adalah staf senior, hubungan dengan atasan dan beberapa pelanggan sangat baik, dan terkadang atasan ayah saya mengizinkan ayah menggunakan mobilnya untuk mengurus sesuatu.

Ketika saya remaja, saya hanya bisa melihat keringat dan noda kotor di tubuh ayah saya, tapi saya tidak memikirkan bagaimana keringat dan noda itu terjadi. Menyangka motor kawasaki ayah saya sangat memalukan, tapi lupa saat-saat paling membahagiakan, itulah motor kawasaki ayah. Saya duduk di bagian atas tangki, (saat kecil tidak dapat memeluk ayah, lalu duduk di depan) menikmati hembusan angin yang mengenai pipi, melewati jalan-jalan kecil di desa.

Ayah saya adalah pengantar gas, karena dia adalah pegantar gas, maka baru dapat menggendong saya satu tangan di depan, seterusnya pergi menyambut satu-satu ke tempat pelanggan.

Pada akhirnya anak bodoh ini telah menjadi teman baik dengan anak yang beruntung itu, tetap selalu ada berhubungan, anak yang beruntung itu juga tahu bahwa ayah saya hanyalah tukang pengantar gas, tapi juga iri pada ayah saya yang penuh humor tinggi dan ganteng.

Inilah memori terakhir yang saya miliki, saya hanya dapat tersenyum dengan gigi rapat dan berjuang sampai titik akhir dari hidup ini.

Sekarang anak tak tahu diri ini, masih saja tidak mendapatkan ranking 1, tapi ada hal yang sangat ia banggakan, ada pula yang hasil yang ia raih mengandalkan tangannya sendiri bekerja keras, tidak perlu berkecil hati berhadapan dengan siapa saja, seperti pekerja pengantar tabung gas yang gagah berani dan penuh percaya diri melalui hidup ini.

Artikel ini dan postscript dipost di forum PTT Taiwan, banyak mahasiswa yang hadir ikut memberi sambutan kolom komentar artikel ini, nampaknya anak laki-laki tersebut, mendengarkan perkataan ayahnya : "Anak saya nantinya harus mengenyam pendidikan yang layak, baru dia akan bekerja di perusahaan besar mencari uang".

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved