Petani Ini Antarkan Kambingnya untuk Dikurbankan, Tapi di Tengah Jalan Kambingnya Ternyata

Kewajiban untuk menyembelih sapi, kambing atau domba saat Idul Adha memang menjadi perintah Allah SWT

Mak Yati (61) merupakan seorang nenek yang bekerja sebagai pemulung tebet Jakarta Selatan. Setiap hari Ia hanya berpenghasilan Rp. 25 ribu dari mengais sisa-sisa sampah warga ibukota.

Dari uang inilah Ia sisa-sisakan untuk menabung membeli hewan kurban pada Idul Adha 2012 lalu.

Mak Yati mengaku mengumpulkan uang dari Rp.1000 sampai Rp 1500 selama tiga tahun. Akhirnya dengan uang yang dikumpulkannya tersebut cukup untuk membeli dua ekor kambing untuk berkurban.

Wanita asal Madura ini mengaku memang ingin sekali melaksanakan kurban saat idul Adha. Ia merasa malu karena harus terus mengantre daging kurban saat lebaran haji.

Akhirnya pada 22 Oktober 2012 lalu, Ia berhasil membeli dua ekor kambing untuk diserahkan kepada pengurus Masjid Al Ittihad.

Pengurus masjid yang ada saat itu terkaget-kaget hingga menitikkan air mata. Maklum, Mak Yati memang dikenal karena sering memunguti sampah botol plastik di kawasan masjid tersebut.

Ternyata pengorbanan Mak Yati menabung selama tiga tahun langsung mendapat ganjaran dari Allah. Setelah kisah pengorbanannya jadi pemberitaan media, Kementerian Sosial membuatkan rumah untuk Mak Yati di kampung halamannya di Purwosari, Pasuruan, Jatim.

Rumah yang dibangun tersebut bercat putih dan hijau dengan luas tanah 100 meter persegi, dan luas bangunan 45 meter persegi.

Mak Yati resmi menerimanya pada 18 Februari 2013. Selain rumah, Mak Yati juga diberi uang makan selama 3 bulan pertama sebesar Rp 2,8 juta dan modal usaha. Ia lalu bertani di kampungnya.

2. Bambang, Tukang Becak Menabung Lima Tahun Untuk Berkurban Sapi

Kondisi serupa juga dialami oleh Bambang. Tukang becak asal asal Pasuruan, Jawa Timur ini juga berhasil berkurban meski dalam keterbatasan.

Setelah menabung selama lima tahun, Bambang yang sehari-hari berpenghasilan Rp.20 sampai Rp.50 per hari bisa membeli seekor sapi seharga Rp. 13 Juta untuk berkurban pada Idul Adha tahun 2013 lalu.

Setiap hari Bambang mulai menarik becak dari jam 06.00 pagi sampai pukul 12.00 siang. Hasil menarik becak itu dia tabung sebagian.

Uang-uang itu disimpan di kotak penyimpanan yang berada di bawah jok becak miliknya. Selain hasil menarik becak, uang untuk membeli sapi kurban itu juga datang dari sang istri, Mahmuda (46), yang bekerja sebagai tukang pijat.

3. Iwan Lutfi, Pemulung

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved