Nenek Nikahi Bujang 16 Tahun
Momen Inilah yang Membuat Benih-benih Cinta Tumbuh Diantara Nenek Rohaya dan Selamet
Saat dibincangi Selamet dan Rohaya tidak canggung bercerita. Mereka duduk berdampingan dan sesekali menebar senyum.
"Saya tidak tahu kalau tidak ada bibik saya akan jadi apa. Beliau lah yang merawat saya."
"Kami menikah tidak ada paksaan. Kami sama-sama cinta," ujar Selamet.
Dengan pernikahan ini, kata Selamet mereka akan saling menjaga.
Ia mengaku akan saling mencintai sampai ajal menjemput.
"Kami akan saling menjaga," katanya.

Disinggung apa rencana kedepan setelah menikah ini, Selamat dengan suaranya yang memang pelan akanencari nafkah. Ia akan berkebun untuk memenuhi biaya.
"Kalau sekarang lahan kebun memang belum ada. Namun sementarra belum ada saya akann bekerja seperti biasa mencari upahan di kebun orang," ceritanya, cerita Selamet yang mengajak menikah pertama kali dirinya dan akhirnya diterima Rohaya.
Sementara Rohaya sendiri membenarkan jika Selamet pertama kali mengajak menikah.
Awalnya ia ragu, namun setelah mendengar penjelasan Selamet ia menerima hal itu.
"Dia bilang cinta mati. Kami sama-sama cinta," kata Rohaya ke depan jika ada modal akan berkebun padi.
Sementarra belum ada ini mereka akan seperti biasa mengambil upahan berkebun.
"Kami menikah tidak ada paksaan. Kami memang saling suka dan cinta. Setelah menikah ini kami akan tinggal di rumah ini, anak-anak saya sudah berkeluarga dan tidak tinggal di rumah lagi," ceritanya.(rws)