Ngeri, di Masjid Ini Ada Suara Zikir Terdengar Padahal Tak Ada Orang
Cerita mistis yang terjadi di masjid ini diantaranya pengalaman aneh pengunjung masjid yang mendengar suara berdzikir. Meskipun masjid kosong
TRIBUNSUMSEL.COM - Tak kenal maka tak cinta, begitu perumpamaan dari wilayah Sungai Besar di Malaysia ini.
Wilayah tersebut memiliki berbagai produk pariwisata yang cukup menarik untuk dikunjungi.
Satu diantaranya yang unik ini adalah Masjid Jin.
Terletak sekitar delapan kilometer dari kota Sungai Besar, Masjid Lama Panchang Bedena ini yang dibuka sejak 1905.
Dilansir sinarharian, tidak hanya memiliki 1001 misteri, tetapi juga arsitektur yang cukup menarik untuk diteliti.
Cerita-cerita mistis yang terjadi di masjid ini diantaranya pengalaman aneh pengunjung masjid yang mendengar suara berdzikir.
Meskipun masjid tersebut kosong atau beralih tempat duduk dan tidur.
Hal ini tentu saja sering menjadi buah mulut masyarakat lokal maupun pengunjung masjid itu.
Menurut Ketua masjid, Shamsul Kamar Samad, 44, nama Masjid Jin juga diperoleh dari cerita-cerita yang tersebar secara lisan (disampaikan dari mulut ke mulut).
"Hal itu terjadi sejak lama, tapi itu bukan berarti masjid tersebut berhantu."
"Cuma ia memberi peringatan kepada semua orang agar berhati-hati dalam percakapan dan perbuatan dalam masjid itu."
"Biasanya orang yang mengunjungi masjid ini ingin melihat 'jin' yang ada di masjid ini."
"Saya sudah puluhan tahun menjaga tempat ini dan kenapa saya tidak rasa apa-apa seperti orang lain, lagi-lagi ini kan rumah Allah kenapa harus gentar, "katanya kepada Bernama.
Selain kisah-kisah misteri, keistimewaan masjid yang didirikan secara gotong-royong oleh warga desa Api-Api Muda (kini Panchang Bedena) turut terletak pada seni binaannya yang tersendiri.
Antaranya, menurut Shamsul, lantai asli masjid itu terbuat dari daun nipah.
Dan tiangnya dari batang nibung selain keindahan seni ukiran kayu di setiap sudut masjid itu.
"Orang dulu-dulu memang mengutamakan keistimewaan sesuatu tempat yang diproduksi oleh mereka."
"Dan jika dilihat setiap ukiran kayu yang diukir cukup rinci, malahan setiap potongan kayu juga cukup sempurna," katanya.
Namun, katanya seusai usianya, masjid tersebut turut melakukan beberapa modifikasi, termasuk lantai masjid yang kini sudah dikonversi ke lantai kayu.
Shamsul yang meneruskan warisan keluarganya untuk mengambil-alih urusan administrasi dan keamanan masjid itu, turut mengungkapkan penghargaan kepada beberapa pihak yang mengulurkan bantuan finansial.
Dan tenaga kerja demi mempertahankan keaslian setiap inci arsitektur masjid tersebut.
Keistimewaan arsitektur Masjid Jin itu juga menarik sekelompok mahasiswa tahun akhir Sarjana Arsitektur Sains dari Universitas Islam Internasional Malaysia (UIAM) untuk mengunjungi Masjid Jin untuk mempelajari arsitektur masjid tersebut.
Ketua program masjid lama Islamic Heritage of Selangor s Architectural Notion (IHSAN), Ersyad Jailani, 22, ketika ditemui di masjid tersebut mengatakan.
Dia dan teman sekelas merasa cukup beruntung karena terpilih oleh dosen mereka untuk melakukan penelitian tentang turunan Masjid Jin itu.
"Kami dalam 18 orang terpilih untuk mengkaji setiap struktur konstruksi, maupun penjuru-penjuru di masjid ini. Kami ukur, tekap dan olah bentuk yang sama untuk dijadikan bahan proyek pameran 'Xaviheritage 16' di Kulliyyah of Architecture and Enviromental Design (KAED), UIA Gombak kelak, "katanya.
Kini, masjid ini diletakkan oleh pemerintah negeri Selangor di bawah pemantauan pihak museum negeri yang keunikannya akan selalu terpelihara disamping menerapkan fitur-fitur tradisional. (kharismats)