Peluk Guci Keinginan Terkabul
Keinginan Tercapai Usai Peluk Guci, Lihat yang Dilakukan Oleh Orang-orang Ini
Beberapa diantara orang yang datang itu mengaku keinginannya tercapai setelah mendatangi guci ini. Terkabulnya keinginan itu diketahui setelah orang
Berbeda dengan guci yang ditempatkan khusus, batu itu diletakkan di bawah rumah.
Pada April 2008 tim Balai Arkeologi Palembang melaksanakan penggalian arkeologis di Situs Sentang yang terletak di Dusun Sentang, Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin.
Situs Sentang tampak seperti “lidah tanah” yang dikelilingi rawa lebak dari limpasan banjir Sungai Medak, Sungai Sentang dan Sungai Putot.
Sungai-sungai itu merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai Lalan.
Rawa-rawa yang terdapat di DAS Lalan terdiri dari dua jenis rawa yaitu rawa pasang surut (tidal swamp) di daerah hilir mendekati pantai dan rawa lebak (backswamp) di bagian hulu Sungai Lalan.
Situs Sentang berada pada jarak lurus sekitar 85 km dari garis pantai terdekat.
Penggalian arkeologis (ekskavasi) dilakukan di belakang rumah-rumah penduduk.
Pada kedalaman sekitar 100 cm dari permukaan tanah ditemukan pecahan tepian periuk retak.
Setelah ditelusuri dijumpai tempayan-tempayan yang berasosiasi dengan beberapa periuk kecil.
Sebilah mata tombak dari besi penuh karat ditemukan tertancap ke tanah di samping tempayan.
Penggalian kotak berukuran 2 X 2 meter itu menemukan dua tempayan ganda (double jar burial) dan satu tempayan tunggal pada lapisan pasir geluhan kedalaman mulai 150 cm sampai 250 cm dari permukaan tanah.
Maksud tempayan ganda adalah tempayan yang mulutnya ditutup oleh tempayan pula di atasnya.
Dalam tempayan yang dipenuhi tanah ditemukan sisa-sisa tulang manusia dan manik-manik dari kaca.