Sekampung Kaya Mendadak

Eksklusif: Gara-gara KEK TAA, Warga Desa Ini Jadi Miliarder Mendadak

Banyak mata sekarang mengarah ke warga desa yang kini menjadi milianer baru. Sebab lebih dari 18 orang memperoleh biaya penggantian lebih dari Rp 1 mi

TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
KAWASAN EKONOMI - Sejumlah buruh sedang mengupas kelapa di Kawasan Teluk Payo, Tanjung Api-api, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (30/12/2016). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ribuan pohon kelapa di Desa Teluk Payo, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin sudah sepekan ini tidak dipanen.

Petani tidak boleh lagi beraktivitas di lahan seluas 64 hektare yang sudah dibebaskan untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api.

Uang sebesar Rp 39 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumsel telah digelontorkan untuk 25 warga setempat, Rabu (21/12) dan Kamis (29/12) kemarin.

Banyak mata sekarang mengarah ke warga desa yang kini menjadi milianer baru. Sebab lebih dari 18 orang memperoleh biaya penggantian lebih dari Rp 1 miliar.

Masing-masing warga menerima besaran berbeda, sesuai dengan luasan lahan yang dimiliki.

Selain perhitungan luas lahan, tim pembebasan lahan juga menghitung jumlah dan usia pohon kelapa di atas lahan tersebut.

Satu pohon ada yang dihargai Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu.

Andu, warga Desa Teluk Payo yang mendapatkan biaya pembebasan lahan sebesar Rp 700 juta, masih tetap tampil seperti biasanya.

Ia masih seperti warga lainnya, menggunakan celana pendek dan baju kaos yang warnanya mulai pudar.

Sudah beberapa hari ini ia menumpang di rumah keluarganya sejak lahannya dibeli pemerintah.

Tidak boleh lagi ada aktivitas di sana, padahal ia selama ini tinggal di sebuah rumah semi permanen di tengah lahan perkebunan.

“Uang itu yang paling utama untuk saat ini digunakan untuk buat rumah baru."

"Saya sudah beli tanah sekapling ukuran 15x20 meter seharga Rp 20 juta,” ujar bapak tiga anak ini dibincangi sesaat sebelum masuk waktu salat Jumat.

Harga tanah itu terbilang cukup tinggi dibandingkan beberapa tahun lalu.

Padahal harga tanah sekapling sewaktu belum heboh KEK hanya Rp 20 juta sampai Rp 30 juta.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved