Waspada Saat Membeli Kepiting, Adakah Lubang di bagian bawah Tubuhnya?
Pastikan tidak ada lubang yang terdapat di bagiang tubuh kepiting khususnya di bagian dada atau perutnya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek.
Tubuh kepiting dilindungi oleh cangkang yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting.
Kepiting terdapat di semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis.
Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar (sungai dan danau).
Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m.
Kepiting juga dijadikan salah satu makanana olahan. Dan hampir digemari oleh semua lapisan masyarakat.
Pada umumnya olahan makanan dari kepiting bisa ditemukan di restoran mewah dengan harga yang super mahal. Namun, ada juga kepiting yang bisa dijumpai di warung-warung makanan di pinggir jalan.
Sementara itu, bagi anda yang biasanya mengolah sendiri daging kepiting dan memburu kepiting di pasar-pasar. Anda perlu cermat dalam membeli kepiting yang akan anda olah.
Pastikan tidak ada lubang yang terdapat di bagian tubuh kepiting khususnya di bagian dada atau perutnya.
Dilansir Stomp, lubang tersebut mengindikasikan bahwa dosis tinggi bahan pengawet beracun telah disuntikkan ke dalam kepiting agar tetap segar.
Menurut sejumlah sumber, kepiting tersebut merupakan kepiting yang berasal dari Tiongkok. (Muhamad Edward)
Daging Bekantan Dijadikan Umpan untuk Memancing Kepiting
TRIBUNSUMSEL.COM, PONTIANAK - Populasi primata jenis Bekantan (Nasalis Larvatus) yang hidup di kawasan mangrove di wilayah Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya diperkirakan hanya berkisar 200 hingga 350 ekor.
Monyet hidung panjang tersebut merupakan primadona endemik asli Kalimantan yang keberadaannya dilindungi undang-undang.
Namun, di kawasan Batu Ampar, nasib satwa tersebut bisa dibilang memprihatinkan. Daging bekantan dikabarkan dijadikan umpan yang digunakan masyarakat memancing kepiting.

Seekor bekantan (Nasalis larvatus) bersembunyi di rerimbunan di tepi Sungai Hitam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kawasan ini merupakan habitat bekantan.
Kondisi tersebut diungkapkan Manajer Program WWF Indonesia-Kalimantan Barat, Albertus Tjiu, Rabu (16/3/2016) usai kegiasatan Sosialisasi Program Peningkatan Produksi, Restorasi dan Konservasi Mangrove dan Gambut di Hotel Gardenia Resort, Kubu Raya, Kalbar.
Aktivitas masyarakat yang memancing menggunakan daging bekantan tersebut diketahui dari hasil survei dan penuturan masyarakat.
"Untuk perburuan dari investigasi kami sebelumnya, sebenarnya belum clear. Tapi dari perjalanan kerja kami di Kubu Raya, ada indikasi bekantan ini diburu dan malangnya daging bekantan digunakan sebagai umpan untuk memancing kepiting," kata dia.
Saat ini, pihaknya terus memantau perkembangan populasi bekantan yang berada di wilayah Kabupaten Kubu Raya, khususnya di hutan mangrove Kecamatan Batu Ampar.
"Sampai empat tahun ke depan akan terus dimonitoring, apakah tren jumlah populasi meningkat atau menurun, atau stabil," kata Albertus.
Albertus menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan BKSDA Kalbar melakukan investigasi terkait perburuan bekantan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dan mencegah perburuan satwa liar dilindungi di kawasan tersebut.
Untuk mendapatkan data yang lebih valid, WWF Indonesia akan melakukan investigasi ulang terkait temuan tersebut, sehingga bisa diketahui apa yang sebenarnya terjadi. Penggunaan daging bekantan sebagai umpan memancing kepiting, semakin mengancam keberadaan primata endemik tersebut.
Dalam menyikapi kondisi tersebut, terkait dengan pengelolaan sumber daya alam, perlu adanya semacam edukasi yang diberikan kepada masyarakat.
"Masyarakat perlu diedukasi dan diberi pemahaman, bahwa sebenarnya kepiting itu bisa ditangkarkan. Jadi jangan menggunakan daging satwa liar,apalagi bekantan yang dijadikan umpan pancing," katanya.
Penulis : Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan