Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Cengal
Ada Prasasti Bertuliskan Huruf Pallawa di Cengal, Ini Arti Tulisan Tersebut
Dua temuan tersebut menguatkan tentang beberapa hal diantaranya keterkaitan dengan kerajaan Sriwijaya dan pemukiman di kawasan tersebut.
"Apakah di sana itu hanya utusannya saja atau rajanya. Kemudian apakah raja Dhapunta Hyang atau raja yang lain. Kepastiannya tentu dibuktikan dalam penelitian lebih lanjut dari prasasti itu sendiri. Bisa saja dari bentuk aksara, usia prasasti dan sebagainya," kata Budi.
Kemudian, temuan papan setebal 5 centimeter di kawasan yang sama, Kecamatan Cengal. Budi mengasumsikan bahwa papan itu sebuah perahu berukuran besar.
Sebab selama ini temuan-temuan yang terdahulu misal di Airsugihan, ukuran ketebalan papan hanya beberapa centimeter saja.
Asumsinya dengan temuan papan berukuran tebal, kapal besar yang mampu mengarungi lautan. Pastinya untuk berlayar antar negara. Jika hal itu benar tentunya Cengal masa lalu merupakan kawasan padat aktivitas.
"Dugaan itu juga didukung dengan banyaknya temuan-temuan benda masa lalu seperti gerabah, tembikar dan sebagainya. Temuan benda-benda tersebut sepertinya masih sezaman dengan dua daerah lainnya, Karangagung dan Airsugihan," katanya lagi.
Selain mengungkap kaitan dengan Sriwijaya, dua temuan tersebut semakin mendukung teori asal muasal kerajaan Sriwijaya.
Ada beberapa teori tentang asal muasalnya. Teori pertama yakni dari dataran tinggi kawasan gunung Dempo atau dalam. Teori ini menyatakan bila Sriwjaya berasal dari kawasan dataran tinggi, hal itu dibuktikan dengan banyaknya temuan megalitik.
"Setelah peradaban disana tinggi, kemudian mereka turun ke Palembang dan jadilah kerajaan Sriwijaya. Ini teori yang didukung dengan situs-situs megalitikum-nya," kata Budi.
Kemudian, pada teori kedua yakni Sriwijaya berasal dari luar yakni bermula dari kawasan pesisir. Ini didukung dengan temuan-temuan di Karangagung, Airsugihan dan terbaru di Cengal.
"Pada aktivitas rute pesisir pantai secara umum Karangagung itu lebih tua dari Airsugihan dan cengal. Dan jalur ini sudah ramai pemukiman pada awal masehi bahkan sebelum masehi. Dengan temuan-temuan itu semakin menguatkan asumsi teori asal Sriwijaya dari sana," kata Budi.
Ia menduga masih banyak benda-benda masa lalu yang tersimpan di tanah Cengal. Hal itu adalah aset yang dangat berharga.
Bangkai Kapal
Adalah Asyid, pria berumur 54 tahun yang menemukan bangkai kapal dengan papan berketebalan 5 centimeter belum lama ini.
Ia tak sengaja menemukan benda tersebut. Kala itu, seperti biasa dirinya hendak mencari emas sebagaimana warga di sana "demam" berburu harta karun.
Asyid menuju hutan gambut yang masih dalam kawasan Desa Ulak Kedondong Kecamatan Cengal, Kabupaten OKI.
