Warga Lamongan Intip HP Anak Gadisnya, Lalu Syok Setelah Baca SMS, Isinya. . .

Saat ini pelaku yang sebagian bekerja di warung dan bangunan ini diketahui kabur ke Nusa Tenggara Timur dan Jakarta.

Editor: M. Syah Beni
SURYAMALANG.COM
ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM- Seorang gadis berinisial MF (15) diduga menjadi korban pemerkosaan sepuluh pemuda Desa Pajangan Kecamatan Sukodadi.

Sepuluh pelaku, yang diidentifikasi dengan inisial UN, HR, NL, AP, AS, HU, KW,  WO, FR dan RZ, hingga kini masih buron.

Saat ini pelaku yang sebagian bekerja di warung dan bangunan ini diketahui kabur ke Nusa Tenggara Timur dan Jakarta.

"Mereka semuanya kabur setelah kejadian," kata Baidhowi, tokoh masyarakat Pajangan, Senin (7/11/2016).

Ada satu di antara pelaku yang mengajak mereka kabur ke Jakarta dan NTT.

Kaburnya mereka membuat para orangtua kebingungan mencarinya.

"Ada juga pelaku yang tidak punya dua orangtua, alias yatim piatu," kata Baidhowi.

Ada dugaan, saat kejadian para pelaku dan korban sama-sama mabuk setelah menenggak miras.

Dari  10 terduga pelaku, ada diantaranya yang tidak sampai melakukan hubungan badan,  alias hanya melihat saja.

Paur Subbag Humas, Ipda Raksan, pada Senin (7/11/2016) mengungkapkan, kini polisi sedang memburu para terduga pemerkosaan.

"Diburu sampai manapun dan harus tertangkap,"tegas Raksan.

Seperti diberitakan sebelumnya, orangtua korban semula hanya ingin tahu sejauh mana isi atau tampilan - tampilan yang ada dalam ponsel putrinya.

Nah, secara kebetulan ada SMS yang masuk dari nomor yang tidak termemori namanya.

Isi SMS itu sangat mencengangkan orangtua korban, lantaran mengungkap aib yang diterima anaknya.

Diantara smsnya berbunyi "Saya kasihan sama kamu tadi dipakai bergantian oleh sepuluh anak lebih".

Tentu kalimat itu memicu amarah orang tua korban.

Penasaran ingin tahu kebenarannya, korban dicecar pertanyaan oleh pelapor (orang tua korban, red) dari sering pulang dan keluyuran malam, hingga soal pergaulannya.

Sedikit demi sedikit orangtua korban menggiring pertanyaannya yang akhirnya mengarah dengan isi SMS tanpa nama itu.

Ternyata benar, MF mengakui semuanya dengan apa yang dialaminya pada Minggu (30/10/2016) malam pukul 21.00 WIB. (*)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved