Sering Cabut Bulu Hidung dan Mengupil, Hidung dan Mulut Mahmudi Jadi Membusuk

Sejak tiga tahun terakhir belakangan ini, sebagian hidung dan mulut Mahmudi membusuk.

TRIBUNSUMSEL/ ARI WIBOWO
Mahmudi (duduk) sedang diperiksa oleh petugas Kecamatan Talang Ubi, Selasa(11/10/2016) 

"Sementara ini kami beri obat infeksi dan menyarankan agar dibawa ke rumah sakit besar untuk pengobatan secara intensif sebelum kondisi badannya tambah ngedrop," ungkap dr Zamir.

Dikonfirmasi soal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI dr Eni Zatila MKM siap memfasilitasi pengobatan Mahmudi.

"Kami dengar bahwa pasien tersebut mengalami sinusitis akut, tapi dari keterangan dokter yang memeriksanya tadi, mengarah ke tumor ganas. Kalau pengobatan, kami siap fasilitasi melalui Puskesmas dan siap memberikan rujukan ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih lengkap, tinggal bagaimana kemauan si pasien itu sendiri," katanya.

Ia juga menganjurkan agar pasien dan keluarganya mau dirujuk untuk berobat.

"Penyakit tersebut harus secepatnya ditangani agar tidak menjalar lebih luas lagi, dan saya berharap pasien bersedia untuk diobati," kata Eni.

Penyakit yang dialami Mahmudi mirip dengan Kahar (62), yang pernah menetap di Jalan Sersan Zaini Lorong Bayangkari I Nomor 2934 RT 28/11 Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang.

Kahar mengidap kanker kulit akibat sering mencabut bulu kumis persis di atas bibirnya.

Kemudian keluar cairan bening, lalu berlubang seperti jarum yang semakin lama jadi besar. Kahar meninggal pada 2013 lalu.

Jangan Dicabut

Kebiasaan mencabut bulu hidung memang tidak baik dan tidak disarankan. Menurut dr Yuli Doris Memy SpTHT, saat dikonfirmasi, Selasa (11/10) mengatakan, mencabut bulu hidung memang tidak baik.

Jika bulu hidung panjang sebaiknya dipotong saja, jangan dicabut.

Memang kalau keseringan mencabut bulu hidung lama-lama akan mengakibatkan infeksi.

"Nah kalau sudah infeksi harus cepat-cepat diobati. Biasanya diberi antibiotik juga sudah sembuh, karena kalau tidak diobati akan infeksi dan banyak kuman. Apalagi di hidung banyak pembulu darah, jika kena arteri bisa ke otak," ujarnya.

Ciri-ciri infeksi di hidung seperti bengkak, nyeri, radang, memerah dan tentunya orang yang merasakan tersebut akan mengeluh kesakitan yang berakibat troma.

Yuli mengatakan, mengenai kasus Mahmudi tersebut harus ada analisa lebih lanjut, kalau lukanya di cuping hidung (bagian kiri dan kanan hidung yang tak bertulang) kemungkinan itu kanker, maka bisa dikatakan itu karena mencabut bulu hidung.

Namun jika kankernya di bagian dalam hidung, maka tidak ada hubungannya dengan mencabut bulu hidung.

"Terjadinya kanker karena sering mencabut bulu hidung bukan faktor penyebab, ya, itu merupakan faktor resiko, karena untuk jadi kanker membutuhkan waktu yang cukup lama, dari mutasi gen ke troma dan jadi kanker," katanya. (aww/mg20)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved