Sering Cabut Bulu Hidung dan Mengupil, Hidung dan Mulut Mahmudi Jadi Membusuk
Sejak tiga tahun terakhir belakangan ini, sebagian hidung dan mulut Mahmudi membusuk.
TRIBUNSUMSEL.COM - Mahmudi (38), warga Gang Perigi RT 01/RW 01 Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI mengalami penyakit aneh.
Sejak tiga tahun terakhir belakangan ini, sebagian hidung dan mulut Mahmudi membusuk.
Dari cerita Mahmudi, awal penyakit itu dari kebiasaannya sering mencabut bulu hidung dan mengupil.
Kemudian mengalami pilek, dan lama kelamaan keluar darah hingga nanah dari dalam hidungnya.
Sampai kemudian sedikit demi sedikit bagian hidung dan bibir Mahmudi habis digerogoti penyakit aneh dan mengeluarkan bau tak sedap.
"Dulu aku sering ngupil dan mencabut bulu hidung setiap hari, kadang menggunakan gunting. Sudah tiga tahun ini aku mengalami penyakit ini," kata Mahmudi, ayah dua anak, Selasa (11/10).
Mahmudi sudah sering berobat mulai dari Puskesmas sampai Rumah Sakit Muhammad Husein Palembang.
Namun, penyakit yang ia alami belum juga sembuh.
Untuk biayai kehidupanan sehari-hari, pria yang sebelumnya seorang sopir di perusahaan Sub PT Pertamina tersebut hanya mengandalkan penghasilan istrinya yang berjualan es keliling.
Dia berharap bantuan dari pemerintah maupun donatur.
"Aku sudah tiga tahun ini tidak bisa lagi bekerja, sekarang hanya istri yang berjualan es keliling dengan penghasilan tidak seberapa."
"Sedangkan anak-anak masih sekolah dan butuh biaya. Jangankan untuk mengobati sakit aku, untuk makan saja uang kami pas-pasan," keluhnya.
Dokter Zamir didampingi dr Hasbiallah Yusup, dari Puskesmas Talang Ubi, datang memeriksa kondisi Mahmudi di kediamannya.
Dia menyebutkan bahwa penyakit yang diderita Mahmudi diduga kuat akibat kanker.
"Kami tidak memastikan itu adalah kanker, tapi dari lihat lukanya mengarah ke situ (penyakit kanker)."
"Sementara ini kami beri obat infeksi dan menyarankan agar dibawa ke rumah sakit besar untuk pengobatan secara intensif sebelum kondisi badannya tambah ngedrop," ungkap dr Zamir.
Dikonfirmasi soal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI dr Eni Zatila MKM siap memfasilitasi pengobatan Mahmudi.
"Kami dengar bahwa pasien tersebut mengalami sinusitis akut, tapi dari keterangan dokter yang memeriksanya tadi, mengarah ke tumor ganas. Kalau pengobatan, kami siap fasilitasi melalui Puskesmas dan siap memberikan rujukan ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih lengkap, tinggal bagaimana kemauan si pasien itu sendiri," katanya.
Ia juga menganjurkan agar pasien dan keluarganya mau dirujuk untuk berobat.
"Penyakit tersebut harus secepatnya ditangani agar tidak menjalar lebih luas lagi, dan saya berharap pasien bersedia untuk diobati," kata Eni.
Penyakit yang dialami Mahmudi mirip dengan Kahar (62), yang pernah menetap di Jalan Sersan Zaini Lorong Bayangkari I Nomor 2934 RT 28/11 Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang.
Kahar mengidap kanker kulit akibat sering mencabut bulu kumis persis di atas bibirnya.
Kemudian keluar cairan bening, lalu berlubang seperti jarum yang semakin lama jadi besar. Kahar meninggal pada 2013 lalu.
Jangan Dicabut
Kebiasaan mencabut bulu hidung memang tidak baik dan tidak disarankan. Menurut dr Yuli Doris Memy SpTHT, saat dikonfirmasi, Selasa (11/10) mengatakan, mencabut bulu hidung memang tidak baik.
Jika bulu hidung panjang sebaiknya dipotong saja, jangan dicabut.
Memang kalau keseringan mencabut bulu hidung lama-lama akan mengakibatkan infeksi.
"Nah kalau sudah infeksi harus cepat-cepat diobati. Biasanya diberi antibiotik juga sudah sembuh, karena kalau tidak diobati akan infeksi dan banyak kuman. Apalagi di hidung banyak pembulu darah, jika kena arteri bisa ke otak," ujarnya.
Ciri-ciri infeksi di hidung seperti bengkak, nyeri, radang, memerah dan tentunya orang yang merasakan tersebut akan mengeluh kesakitan yang berakibat troma.
Yuli mengatakan, mengenai kasus Mahmudi tersebut harus ada analisa lebih lanjut, kalau lukanya di cuping hidung (bagian kiri dan kanan hidung yang tak bertulang) kemungkinan itu kanker, maka bisa dikatakan itu karena mencabut bulu hidung.
Namun jika kankernya di bagian dalam hidung, maka tidak ada hubungannya dengan mencabut bulu hidung.
"Terjadinya kanker karena sering mencabut bulu hidung bukan faktor penyebab, ya, itu merupakan faktor resiko, karena untuk jadi kanker membutuhkan waktu yang cukup lama, dari mutasi gen ke troma dan jadi kanker," katanya. (aww/mg20)