Sumarni Derita Payudara Raksasa
Demi Anak di Kandungannya, Marni Rela Tak Operasi Tumor di Payudaranya
Ironisnya, kalau dioperasi sekarang, janin berusia delapan bulan yang ada di kandungannya harus diangkat.

"Namun penyakit ini kambuh lagi, tapi saya tidak menyangka ukurannya bisa sebesar ini. Payudara saya lebih cepat membesar dibanding perut saya."
"Karena saya sangat ingin memiliki anak, penyakit ini saya tahan saja. Tetapi dari hari ke hari ternyata ukurannya bisa seperti ini. Saya tidak menyangka sama sekali," katanya.
Ia mengatakan saat ini usia kandungannya sudah memasuki bulan ke delapan.
"Kata dokter saat ini anak dalam kandungan saya belum bisa dilahirkan karena berat badannya baru 800 ons, harus nunggu berat badannya minimal 1 kg dulu baru bisa dilahirkan," jelasnya.
Anima (60), ibunya Sumarni, sangat berharap agar putri keenamnya tersebut dapat sembuh seperti sedia kala.
"Saya kasihan melihat kondisi anak saya. Saya ingin dia sembuh. Kami orang susah, suaminya hanya bekerja sebagai tukang bangunan dan saya hanya ibu rumah tangga, suami saya cuma berjualan makanan," katanya, sambil terisak.
Ia mengatakan, keinginan Sumarni jika harus dirujuk ke Palembang agar dapat menemani dan menjaganya.
"Saya bilang ke Marni, kalau saya ada uang, saya akan ikut menemaninya berobat ke Palembang. Karena untuk ke Palembang itu pasti butuh biaya."
"Pengobatan Marni memang ditanggung BPJS, tapi untuk kebutuhan hidup selama di Palembang kami butuh biaya tambahan, sementara saya tidak punya uang untuk itu," ungkapnya.