Eksklusif: Geliat Kehidupan Malam di Air Sugihan, Dari Wanita Seksi, Judi Sampai Narkoba

Di belokan lorong, permainan ketangkasan bola gelinding, dadu, dan erek-erek ramai dipadati pengunjung.

Para pengunjung yang didominasi pria dengan menggunakan sepatu safety, dan bahkan masih beseragam pabrik. Mereka sibuk bertaruh, mencari keberuntungan atau sekedar melepas penat habis bekerja sejak pagi.

Segerombolan lelaki menenteng senjata laras panjang berjalan perlahan berpatroli. Di antara mereka juga ada pria yang berseragam.

Semakin larut, geliat bisnis di lokasi ini kian ramai. Apalagi pada malam setelah pekerja menerima gaji, untuk jalan saja orang susah.

Selain pekerja lokal, pekerja asing juga sangat mengandalkan pasar ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa mereka temui di minimarket sekitar mess.

Dibincangi Tribun, pedagang di pasar malam mengatakan, ketika tanggal gajian di akhir bulan, pasar malam akan diserbu pekerja. Dengan berbagai kepentingan, membeli barang kebutuhan hingga menyalurkan hobi hidung belang.

"Memang di sini jauh dari tempat hiburan. Jadi di sinilah satu-satunya tempat melepas lelah dan penat, pasar malam. Kalau sudah gajian, ribuan pekerja tumpah ruah di sini, bisa dibayangkan ramainya seperti apa," ujar Hen (28), warga asal Banyuasin yang saat itu menemani Tribun Sumsel berkeliling di pasar malam. Hen bekerja di subkontraktor membangun pabrik PT OKI Pulp & Paper Mills.

Ketika tengah berkeliling di warung remang-remang, Hen menunjukkan sebuah tempat. "Di sana aku nyaris Over Dosis (OD). Setelah malam itu aku tidak pernah lagi seperti itu," kata dia.

Tidak sedikit pekerja yang menghabiskan uang mereka ke tempat hiburan malam.

Bahkan, Hen, kerap menghabiskan gajinya untuk berpesta pora. Namun setelah kejadian tersebut, ia mulai membiasakan menabung.