Kisah Mengharukan Mutmainnah, Anak Supir Angkot yang Mengejar Mimpi Jadi Apoteker
Meski seorang anak supir angkot, Mutmainnah tetap semangat mengejar mimpinya untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Meskipun dari keluarga yang penuh keterbatasan, Mawardi berkeinginan semua anak-anaknya bisa memperoleh pendidikan layak hingga ke perguruan tinggi. Ia akan berupaya sekuat tenaga demi untuk mewujudkan hal itu. Beruntung, anak-anaknya tekun dan giat belajar sehingga berpretasi.
“Saya ingin anak-anak berilmu, jangan seperti saya nasibnya. Harapannya bisa lebih baik hidupnya dan menjadi orang sukses bisa membantu adik-adiknya dan membanggakan orang tua,” harapnya.
Tidak banyak yang dia pesan pada puteri satu-satunya itu. Mawardi selalu menegaskan agar Iin rajin beribadah dan selalu menebar kebaikan dimanapun berada.
“Setiap kita menebarkan kebaikan, pasti akan mendapatkan kebaikan pula. Itu yang selalu saya tanamkan pada Iin,” ujarnya.
Iin mengaku tidak pernah terbayang bisa kuliah di UGM. Mafhum dengan kondisi keluarga yang serba kekurangan, dia tidak pernah memaksakan keinginan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Namun, keadaan itu tidak mematahkan asanya dalam menggapai mimpi untuk bisa kuliah. Tekad, kemauan, dan usaha kerasnya dalam belajar pun membuahkan hasil. Buktinya sejak SD hingga SMA posisi 3 besar tidak pernah lepas dari genggamannya. Tidak hanya itu, saat SMA dia pun sempat menjadi wakil sekolah dalam Olimpiade Kimia dan Olimpiade Biologi di tingkat kabupaten.
“Sangat senang sekali bisa diterima kuliah di UGM. Semua tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua,” terang alumnus SMA 1 Masbagik ini.
Dengan masuk Fakultas Farmasi UGM, impiannya menjadi apoteker kian nyata. Ia berharap dengan menjadi apoteker nantinya bisa membantu masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Pasalnya, di daerahnya masih sangat minim tenaga di bidang kesehatan maupun kefarmasian.
“ Selepas lulus ingin balik ke kampung, mengabdi di sini,” jelasnya