Beredar Vaksin Palsu
Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Palsu Telah Beredar di Palembang
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengungkapkan ada sembilan wilayah peredaran vaksin palsu. Sembilan wilayah tersebut adalah
Informasi dari Polri pada Selasa (12/7) menyatakan, ada 14 rumah sakit di sembilan provinsi yang menggunakan vaksin palsu dari sumber yang tidak resmi, termasuk dari sindikat pasutri Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina.
Fasilitas kesehatan yang menggunakan vaksin palsu di antaranya sebuah layanan kesehatan di daerah padat penduduk, Ciracas, Jakarta Timur.
Perwita tinggi Polri yang memimpin penyidikan kasus vaksin palsu, Brigjen Agung Setya mengatakan, polisi tidak menemukan petunjuk adanya rumah sakit pemerintah yang menggunakan vaksin palsu.
"Tidak ada rumah sakit pemerintah, swasta semua," kata Agung yang jabatan resminya adalah Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri.
Data Bareskrim juga menyatakan, setidaknya ada 197 anak yang terindikasi terpapar vaksin palsu.
Sedangkan rumah sakit/fasilitas kesehatan yang berlangganan vaksin palsu, seluruhnya berjumlah 14 fasilitas kesehatan di Pulau Jawa dan Sumatera.
Namun, polisi tidak menjelaskan secara spesifik letak rumah-rumah sakit tersebut.
Selain 14 rumah sakit, fasilitas kesehatan yang berlangganan vaksin palsu di antaranya dua klinik, dua apotek, dan satu toko obat.
Ditanya apakah Kementerian Kesehatan bakal membeberkan nama 14 fasilitas kesehatan pengguna vaksin palsu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek tak menjawab secara tegas.
"Ya, lihat nanti dari Bareskrim karena mereka penyidiknnya. Kalau saya tetap menganggap kita harus mengedepankan asas praduga tak bersalah. Kalau sudah dibuktikan, disahkan, baru bisa, itupun juga memerlukan pendataan lagi agar jaringannya bisa terbuka," ujar Nila seusai rapat di DPR