Kisah Perjuangan Pria Tanpa Kaki yang Mengharukan, Berhenti Mengemis dan Mulai Berwirausaha
Karena motivasi itu pula, dia mengambil langkah berani memutuskan membeli
Setiap hari kendaraan roda empat itu dia gunakan untuk mengangkut barang, seperti rumput laut, ikan dan barang-barang lainnya.
"Apa saja saya bisa angkut. Ikan dan sayuran juga semua saya angkut," katanya.
Untuk mengemudikan mobilnya itu, Nawir harus memasang tiga bambu. Setiap bambu panjangnya satu meter.
Bambu-bambu tersebut menjadi alat bantu untuk menekan gas, rem, dan kopling. Semua dioperasikan menggunakan kedua tangannya.
Namun dalam perjalanannya Nawir mengaku tidak luput dari kekurangan uang, untuk membayar angsuran di bank yang cicilannya Rp 5 juta setiap bulannya.
Untungnya, keluarga memberikan dukungan dan ikut membantu membayar angsuran jika kebetulan dia kekuangan uang.
“Saya ambil cicilan di bank setahun. Kalau kurang uang cicilan minta bantu keluarga, Alhamdulillaah sudah 8 bulan, hampir lunas," katanya.
Kini, Nawir masih menyimpan rasa was-was. Saat mengemudikan kendaraannya itu, ternyata dia belum memiliki surat izin mengemudi.
Padahal tanpa izin tersebut, dia sewaktu-waktu bisa ditilang polisi saat sedang menjalankan pekerjaannya mengangkut barang.
Nawir mengaku pernah dites mengemudi mobil di Polres Nunukan. Saat itu Polisi menyatakan cara mengemudinya cukup bagus. Namun surat izin mengemudi yang diharapkan tak juga kunjung diperolehnya.
"Sudah pernah mau buat tetapi ditolak. Saya mau ajukan lagi, minta tolong dibuatkan SIM, biar tenang di jalan." ucapnya.