Lihat Ular Berkepala Dua Masuk Lubang, Jumbul Temukan Harta Karun Setelah Menggalinya
Sang anak dengan modal kayu mencongkel lobang tempat persembunyian ular berkepala dua. Setelah mengais-ngais lubang sedalam 10 sampai 20 centimeter
Dimana di bagian tengahnya membentuk lekukan karena dikeruk, sehingga seperti perahu yang biasa digunakan sebagai alat transportasi air pada masa itu lengkap dengan dayungnya sepanjang 1 meter.
“Sebenarnya penemuan emas harta karun ini sudah sejak tiga minggu lalu. Namun mungkin baru tersebar luas sekarang."
"Itu emas murni, soalnya sudah ada yang menjualnya di Palembang."
"Oleh karena itu, warga desa tetangga berbondong-bondong mendatangi lokasi untuk ikut mencari,” ujar Heru warga Desa Talang Rimba Kecamatan Cengal yang juga ikut mendatangi lokasi penemuan, Jumat (11/12/2015).
Bahkan, lokasi penemuan yang sulit dijangkau juga tidak menjadi penghalang bagi warga untuk mengetahui peristiwa yang cukup langka tersebut.
“Selama 2 minggu sejak penemuan, warga setiap hari mencari harta karun tersebut, sampai-sampai ratusan orang per hari. Karena mereka yakin itu emas murni, ada juga yang melakukan transaksi jual beli emas di lokasi, ya harganya memang murah antara Rp 500 sampai Rp 1 juta,” beber Heru seraya menuturkan, sejak seminggu terakhir aktivitas pencarian emas terhenti lantaran pemilik lahan menutup akses jalan menuju lokasi tersebut.
Bupati OKI H Iskandar SE melalui Kabag Humas dan Protokol Dedy Kurniawan SSTP MSi mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) sudah menerima laporan dari masyarakat terkait penemuan emas, dan benda-benda kuno yang berumur ratusan tahun itu.
“Terkait penemuan benda-benda itu, pak bupati melalui sekda sudah mengintruksikan SKPD terkait untuk mengambil langkah-langkah untuk mengamankan aset bersejarah tersebut,” kata Dedy.
Menurut Dedy, Dinas Pariwisata sudah mencatat jenis-jenis benda, dan luas lahan dimana ditemukanya benda kuno tersebut.
“Ini sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menjaga aset peninggalan sejarah tersebut, dalam waktu dekat Asisten I bersama dinas terkait, seperti dinas pariwisata, kehutanan dan lainya akan turun ke lokasi penemuan, untuk melihat langsung mengecek kebenaran informasi masyarakat tersebut,” tuturnya.
Lanjut Dedy, terkait banyaknya warga yang mulai bedatangan ke lokasi untuk mencari emas, Pemkab OKI sudah mengintruksikan camat, untuk berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil untuk mengamankan lokasi.
“Pengamanan lokasi sudah kita lakukan, Camat Cengal bersama kepolisian, TNI dan pemilik lahan sudah menutup atau memagar lokasi penemuan emas, benda antik dan benda-benda bersejarah itu,” terangnya.
Untuk membuktikan apakah itu memang benda peninggalan kerajaan Sriwijaya atau bagaimana, Pemkab OKI akan segera berkoordinasi dengan arkelogi untuk meneliti benda-benda yang ditemukan dilokasi.
“Nanti dari pihak arkeolog yang bisa memastikan benda-benda itu peninggalan zaman apa,” tandasnya. (Mat Bodok/SP)