Mengharukan, Kisah Nyata Ibu yang Bekerja Sebagai Tukang Sapu di Tempat Anaknya Sekolah
Meskipun, sang ibu bekerja sebagai tukang sapu di tempat ia menuntut ilmu, Nurin tak pernah merasa malu ataupun minder dengan profesi yang dijalani ib
TRIBUNSUMSEL.COM - Sebuah kisah mengharukan terjadi di sebuah sekolah di negeri jiran Malaysia.
Saat seorang wanita paruh baya bekerja sebagai tukang sapu di sekolah di tempat anaknya bersekolah.
Dilansir Ohbulan, Kamis (19/11/2015), Rahmah Mohd Arif memiliki seorang putri bernama Nurin Fatini Mohd Shukri.
Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di Sekolah Kebangsaan (SK) Lahar Yooi, Malaysia.
Meskipun, sang ibu bekerja sebagai tukang sapu di tempat ia menuntut ilmu.
Nurin tak pernah merasa malu ataupun minder dengan profesi yang dijalani ibunya.
Bahkan, hal itu malah membuatnya semakin termotivasi untuk belajar tekun dan meraih hasil yang dapat membanggakan ibu dan ayahnya.
Nurin merasa sangat sedih bila hasil ujiannya rendah karena ia tak ingin membuat orangtuanya kecewa.
Suatu hari saat pembagian hasil ujian, sang ibu yang mengetahui tekad anaknya khawatir akan kondisi anaknya.
Ini karena sang anak akan kecewa jika mendapatkan nilai ujian yang rendah.
Hasil ujian yang harus diambil oleh setiap orangtua membuat sang ibu tak berani melihat perolehan hasil ujian putrinya.
Hingga sang ibu memutuskan untuk meminta suaminya mengambil nilai hasil ujian dan menginformasikannya pada sang putri.
Akhirnya kekhawatiran, sang ibu tak terbukti, saat sang suami mengambil hasil ujian dan diberikannyanya hasil ujian itu.
Dan hasilnya, Nurin meraih hasil yang nyaris sempurna yaitu 4R dan nilai yang paling tinggi dipatok sekolah itu sebesar 5R.
Sang ibu pun dengan antusias memberi tahu pada putrinya kalau nilai putrinya sangat baik.
Nurin yang menerima hasil itu tak mampu menyembunyikan rasa bahagiannya.
Karena usahanya belajar dengan giat memberikan hasil yang memuaskan yang membuat kedua orangtuanya bahagia.
