Kisah Usman Setengah Abad Hidup di Perahu

Bukan tanpa alasan Usman menjalani hidup seperti itu. Lelaki sebatang kara ini terlahir dalam kondisi tubuh tidak sempurna. Dia bertahan dari belas

TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
MANUSIA PERAHU - Usman (50) sedang mendayung perahu miliknya di Perairan sungai Musi, Kawan Sei Selayur, Palembang, Rabu (29/7/2015). Usman dijuluki Manusia Perahu dikarenakan dia selama kurang lebih seumur hidupnya atau 50 tahun tinggal di perahu Seorang diri. Usaman tidak bisa berjalan ke daratan dikarenakan kakinya yang lupuh dan tidak bisa berjalan.Sehari-hari ia makan dengan cara memasak di kapal untuk membeli keperluannya ia meminta tolong dengan warga sekitar pesisir sungai musi untuk membelikan keperluannya. 

Usman tak terlalu ingat keluarganya. Dia justru tahu dari Kudus dan warga lain yang mengenal ayahnya, bahwa ayahnya itu meninggal dalam perjalanan, tapi bukan dalam perahu. Warga yang mengenal membawa jenazahnya ke Kayuagung dan menguburkannya di sana. Sejak itu, Usman tinggal sendirian di perahu milik ayahnya.

"Kalau angin kencang dan hujan deras, Usman mendayung perahunya mendekat ke kapal besar supaya tidak hanyut oleh gelombang," kata Kudus.

Sementara menurut Suhibi, dia sudah beberapa kali memberitahu aparat pemerintahan di Kalidoni mengenai kondisi Usman. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan.

"Kami sekarang sedang berupaya supaya ada orang yang membantu Usman ini, terutama perahu yang ditumpanginya sudah sangat lapuk. Kami takut perahu Usman ini akan karam," katanya. (eko hepronis)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved