Malaysia Ingin Ambil Bukit Siguntang

EKSKLUSIF: Bukit Siguntang Merupakan Tempat Sakral Bagi 'Wong' Palembang

Parameswara Heritage yang digagas oleh Yayasan Malaysia Indonesia dan Yayasan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Malaysia akan mengubah Bukit Siguntang

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI
BUKIT SIGUNTANG - Pengunjung sedang berjalan di kawasan Bukit Siguntang Palembang, Sabtu (28/3/2015). Bukit Siguntang merupakan tempat pemakaman yang dijadikan tempat wisata (TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI) 

# Tempat Sakral

Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Sumsel, Farida R Wargadalem mengatakan Bukit siguntang merupakan tempat sakral bagi warga Palembang, dan ini telah berlangsung dari masa ke masa.

Parameswara Heritage yang digagas oleh Yayasan Malaysia Indonesia dan Yayasan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Malaysia akan mengubah Bukit Siguntang dari pakem aslinya. "Bukan soal sepi atau ramai. Apakah ramai akan menjadikan lebih baik," ungkapnya

Bagi masyarakat yang mengetahui sejarah Bukit Siguntang pasti akan menolak adanya rencana menjadikan Bukit Siguntang sebagai Parameswara Heritage. Dirinya juga yakin pemerintah akan mengerti tentang hal tersebut.

Dalam paparannya bersama Disbudpar Sumsel Yayasan DMDI tertarik mengelola Bukit Siguntang karena mereka menganggap tempat tersebut adalah asal leluhur mereka, Parameswara.

Menurut Farida Parameswara muncul pada abad ke 13-14 sementara Kerajaan Sriwijaya telah ada di Bukit Siguntang pada abad ke-7. Hal ini dibuktikan dengan penemuan-penemuan benda seperti struktur batu candi yang telah ada sejak abad ke-7.

"Artinya ada rentang waktu panjang hingga 700 tahun antara Kerajaan Sriwijaya dan Parameswara di Bukit Siguntang," jelasnya

Ia menambahkan tidak hanya Malaysia yang mengakui leluhur mereka berasal dari Bukit Siguntang tapi juga Aceh, Jambi, dan Minangkabau.

Selain itu Pusat Unggulan Sriwijaya tengah mempersiapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Bukit Siguntang menggunakan teknik Geo Radar. Analisa mereka ada sejarah yang belum terungkap yang berada di bawah Bukit Siguntang.

Penelitian Geo Radar ini akan mampu mengetahui benda-benda apa yang berada di bawah tanah hingga kedalaman 20-30 meter.

"Selama ini penelitian hanya di permukaan saja. Penggalian dua hingga tiga meter,"terangnya

Penelitian yang menggunakan dana cukup besar ini diyakini Farida akan disetujui. Saat ini proposal sudah diajukan. Ia juga yakin pemerintah akan mendahulukan kepentingan yang lebih besar (penelitian) dibanding BOT Bukit Siguntang. (wan/and/bbn)

Selengkapnya di edisi cetak Tribun Sumsel hari ini, Senin (13/7/2015)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved