Muhaimin: Kalau Bisa, "Reshuffle" Kabinet Setelah Lebaran
"Kita hormati reshuffle hak prerogatif Presiden. Tapi kalau boleh, jangan dalam waktu dekat, kalau bisa setelah Lebaran," kata Muhaimin.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap perombakan kabinet setelah Lebaran, jika memang Presiden Joko Widodo ingin mengubah komposisi menteri-menterinya. Hal itu dikatakan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, di sela-sela doa bersama untuk kelancaran Muktamar NU ke-33 di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (6/7/2015).
"Kita hormati reshuffle hak prerogatif Presiden. Tapi kalau boleh, jangan dalam waktu dekat, kalau bisa setelah Lebaran," kata Muhaimin.
Ia mengatakan, Lebaran adalah hari baik bagi umat Muslim, hari kemenangan setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa.
"Kita beri kesempatan para menteri menyiapkan Lebaran dengan baik," kata menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu II, pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Pada Kabinet Kerja, PKB menempatkan sejumlah kadernya sebagai menteri yakni Menristek-Dikti, M Nasir; Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi; Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.
Di tengah isu perombakan kabinet ini, disebut-sebut jatah menteri PKB akan dikurangi satu. Namun, menurut Muhaimin, hingga saat ini tidak ada tanda-tanda pencopotan menteri dari partainya.