Mimbar Jumat
BKPRMI SUMSEL dari Periode ke Periode
ADA ungkapan dari orang bijak : “Seorang organisatoris ulung adalah dia yang berhasil menurunkan estafet kepemimpinan kepada orang sesudahnya, dan pen
Kemudian dia meneruskan di organisasi yang lain dan ruang lingkupnya lebih besar lagi. Sebagai contoh kader-kader BKPRMI yang hobby berorganisasi bisa saja meneruskan di Dewan Masjid Indonesia (DMI) atau Dewan Da’wah, MUI dan sebagainya. Tentu saja bila dia punya pengetahuan Agama yang lumayan. Jadi tidak terpaku dengan satu organisasi.
Bila kita menoleh kebelakang Organisasi ini berdiri sekitar tahun 1977 di Jakarta, dengan para pendirinya antara lain Toto Tasmara, Tatang M. Natsir, Abdurrahman Tarjo dan Jimly As Siddiqi serta kawan-kawannya.
Waktu itu nama yang diberikan oleh Pemerintah adalah REMAMUDA (Remaja Masjid Membangun Desa) dalam hal ini Departemen Agama, yang masa itu Menterinya adalah H.Alamsyah Prawira Negara. 3 (tiga) tahun kemudian dilaksanakan acara Pekan Da’wah & Silaturrahmi Pemuda Masjid Indonesia I (pertama) 10-13 April 1980, dibuka/ditutup oleh Menteri Agama di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.
Nama organisasi inipun dimantapkan menjadi BKPMI (Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia. Dari Sumsel yang hadir 10 orang personil masing-masing dari pengurus “Remaja Masjid” yang ada waktu itu.
Pada masa itu belum banyak organisasi Remaja Masjid, bisa dihitung dengan jari. Masjid Agung sendiri belum ada “IRMA”nya. Yang ada baru IRCDS (Ikatan Remaja Cipto Dan Sekitarnya) berpusat di masjid Cut Muti’ah jl. Dr.Cipto. Kemudian RIAL (Remaja Islam Al Muttaqin) berpusat di Musholla/Langgar “Al Muttaqin” 24 ilir, yang terkena musibah kebakaran besar dan sekarang jadi Perumnas RUSUN.
Lalu yang ketiga adalah RISMA (Remaja Islam Masjid Al Kautsar) berpusat di Masjid Al Kautsar lokasi nya di jl. KH. Faqih Usman Kelurahan 1 Ulu laut Palembang. RISMA berdiri tahun 1978. Kemudian ada pula IRSI (Ikatan Remaja Satu Ilir) tetapi tidak berpusat di masjid, walaupun di sana ada masjid Sultan Agung. Adapun di PUSRI baru ada Pembina remaja yaitu Alifuddin El Islamy, belum ada Remaja masjidnya.
10 orang itu adalah Drs. S.Salim Ali dan Drs. Shiddiq Umari (atas nama remaja Masjid Agung Palembang). dr. Cholid Nangmuk Shaleh, Yusman HM.Serunting, Hartono serta seorang lagi yang saya lupa namanya. Mereka berempat mewakili IRCDS (Masjid Cut Meuti’ah Palembang). Kemudian dari RIAL (Remaja Islam Al Muttaqin) hadir M.Jhon Barito (ketua) dan Allan Mahmud (sekretaris). Sedangkan Muhammad Syubli.LN sendiri selaku ketua RISMA (Remaja Islam Masjid Al Kautsar), dan Alifuddin El Islamy mewakili masjid Al Aqobah PT PUSRI.
Kesepuluh orang inilah yang membawa “cikal bakal” berdirinya BKPRMI di Sumsel. Dimulai oleh sdr. M. Jhon Barito dengan mendirikan PERMATA (Pendidikan Remaja Masjid Taqwa Palembang) tahun 1980-1985 kemudian diteruskan oleh M. Ali Azhari dan kawan-kawan, hingga terbentuknya BKPRMI. Sedangkan Yusman HM Serunting dan kawan-kawannya meneruskan IRCDS, begitu juga Muhammad Syubli. LN meneruskan di RISMA bersama kawan-kawannya sampai akhir periode (1978-1983).
Dari antara 10 orang pelopor itu ada yang sudah meninggal dunia, seperti dr.Cholid Nangmuk Shaleh, meninggal dalam kecelakaan mobil di Australia. Yusman HM. Serunting, meninggal dunia karena sakit. Begitu juga Muhammad Jhon Barito, meninggal dunia karena sakit.
Last but not least, organisasi ini bukan organisasi politik, setahu saya dari lima orang yang pernah jadi ketua DPW BKPRMI tidak ada seorangpun yang bermain politik praktis. Juga sesudahnya mereka tidak terjun ke partai politik, demikian juga kami yang mempelopori berdirinya organisasi ini. Apalagi mayoritas kami adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang menurut undang-undang dilarang berpolitik. Jadi jangan nodai organisasi masjid ini dengan “aroma politik”. Akibatnya bisa membuat hancur organisasi.
Oleh : H. Muhammad Syubli. LN
Salah Satu Pelopor Berdirinya BKPRMI SUMSEL