Perkosa 2 Gadis ABG di Kantor Bupati, Kantor Satpol PP Majene Diobrak-abrik
Kedua gadis ABG itu kemudian mengadukan perbuatan aparat penegak perda itu ke keluarga korban.
TRIBUNSUMSEL.COM - Dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja Majene dilaporkan memperkosa dua gadis remaja, Kamis (28/8/2014). Kedua pelaku diduga melakukan perbuatan tak senonoh itu pada Rabu (27/8/2014) malam setelah mereka menggelar razia.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, peristiwa itu bermula ketika pada Rabu malam, sejumlah petugas Satpol PP Kota Majene melakukan razia di sebuah taman kota. Mereka menangkap basah dua pasangan muda yang sedang berpacaran di taman tersebut.
Kemudian, pria pacar dari masing-masing gadis ABG itu dilepas dan dipersilakan pulang, sementara yang perempuannya dibawa ke kantor Satpol PP. Setelah itu, kedua gadis remaja itu dibawa oleh dua anggota Satpol PP ke ruang pola kantor Bupati Majene. Di tempat inilah kedua korban mengaku diperkosa oleh dua anggota Satpol PP Majene.
Seusai diperkosa, kedua perempuan ABG ini baru diperkenankan pulang ke rumahnya. Kedua gadis ABG itu kemudian mengadukan perbuatan aparat penegak perda itu ke keluarga korban.
Keluarga dua gadis remaja itu pun marah. Keesokan harinya, Kamis (28/8/2014), keluarga korban perkosaan mencari kedua anggota Satpol PP ke kantornya. Kesal tak menemukan kedua pelaku, warga yang kalap kemudian melampiaskan kemarahan mereka dengan cara menghancurkan kantor Satpol PP Kota Majene. Mereka juga menghancurkan kaca-kaca jendela, televisi, telepon dan kulkas.
Puluhan pesonel kepolisian dan aparat TNI pun turun tangan menenangkan warga yang brutal. Dua orangtua dari gadis korban perkosaan anggota Satpol PP tampak tak bisa mengendalikan emosi d ihadapan polisi dan TNI. Situasi baru mulai mereda ketika sejumlah aparat kepolisian dan pejabat pemda memberitahukan bahwa kedua tersangka sudah ditangkap dan kini sedang ditangani kepolisian.
Sekretaris Daerah Kabupaten Majene, Syamsiar Muhtar menegaskan, pemerintah daerah telah bertindak tegas menyikapi kasus memalukan institusi Satpol PP kota Majene ini. Menurut Samsiar di hadapan ratusan massa, pemda telah mencopot komandan Satpol PP dari jabatannya karena dinilai bertanggung jawab dalam peristiwa asusila itu.
Samsiar juga menegaskan bahwa pemda telah meemcat kedua oknum Satpol PP dan tidak akan memproses berkas K2 kedua pegawainya itu. "Pelaku juga sedang diproses hukum oleh aparat Polres Majene," tandas Syamsiar, Rabu malam.
