Karhutla
Kemenko Polhukam Prediksi Musim Kemarau Tahun 2019 Lebih Panjang dan Panas Dibandingkan 2018
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI mengadakan Rapat Koordinasi membahas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
Penulis: Linda Trisnawati |
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI mengadakan Rapat Koordinasi membahas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2019 di Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam rapat ini dihadiri Deputi Bidang Kamtibmas Kemenko Polhukam Bambang Sugeng, Asisten III Administrasi dan Umum Pemprov Sumsel Edward Juliartha, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah dan dinas terkait lainnya.
"Berdasarkan perkiraan cuaca maka musim kemarau 2019 akan berlangsung lebih panjang dan lebih panas dari tahun 2018," ujar Bambang Sugeng usai rapat di Ruang Rapat Bina Praja, Kamis (21/2/2019).
• Pertamina Dituduh Jual Avtur Kemahalan, Pekerja Pertamina Ancam Unjuk Rasa
• Produk Baru Laptop HP Spectre Folio, Casing Stylis dari Kulit Asli Harga Mulai Rp 19,5 Juta
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk perkiraan mulai kapan dan berapa lamanya musim kemarau ini masih dirapatkan oleh pihak BMKG di pusat.
"Apabila hal tersebut benar, maka perlu kita persiapkan seperti membentuk satgas untuk Satgas Karhutla melakukan pencegahan. Karena dengan pencegahan sangat efektif menanggulangi Karhutla," katanya.
Menurutnya lebih efektif dan efisien kalau dilakukan dengan pencegahan.
Terbukti di tahun 2018 zero asap, karena tidak sampai kebakaran hanya panas dan ada titik api tapi langsung ditangani.
"Terkait musim ini masing-masing provinsi berbeda-beda seperti di Riau sudah musim kemarau sedangkan di Sumsel masih hujan. Maka untuk itu perlu dilakukan persiapan sebelum masuk musim kemarau," katanya.
Ia juga mengatakan, ketika sudah tahu musim kemarau kapan maka, akan ditetapkan siaga dini.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengaktifkan sumur bor mulai di operasional dan lain-lain.
• Viral di Medsos, Pria Ini Beberkan Tips Baru Atasi Pacar Saat Ngambek di Pinggir Jalan
• Sebelum Ditembak, Begal di OKU Ini Melawan, 15 Menit Bergulat dengan Polisi di Kamar
Lalu lahan yang kering disiram dan buat water booming atau hujan buatan. Kalau sudah dilakukan pencegahan harapanya tidak parah.
"Untuk tahun 2109 ini provinsi yang berpotensi Karhutla bertambah dari 12 Provinsi jadi 16 Provinsi, karena di Provinsi tersebut ada terjadi karhutla."
"Keempat provinsi yang bertambah yaitu Bengkulu, NTT, Papua dan Papua Barat," jelasnya.
Sementara itu Kasi Data dan informasi BMKG Kenten Palembang, Nandang menambahkan, bahwa musim hujan 2019 akan berlangsung hingga bulan April 2019.
Untuk prakiraan musim kemarau 2019 saat ini sedang dibahas atau dirapatkan pada Minggu ini dan Baru bisa kami rilis Maret 2019 nanti, demikian disampaikan.
Ia pun menambahkan, normalnya dalam 10 tahun terakhir musim kemarau Sumsel pada bulan Juni hingga September.