Berita OKI

Pendidikan Pemberantasan Korupsi Jadi Materi Pembelajaran Baru Sekolah di OKI

Dinas Pendidikan Kabupaten OKI menjadikan Pendidikan Pemberantasan Korupsi atau anti korupsi sebagai materi pembelajaran di sekolah

Sripo/ Mat Bodok
Kegiatan penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) SD dan SMP tingkat Kabupaten OKI yang diikuti 60 peserta dari pengembang kurikulum SD dan SMP di Aula Kantor Dinas Pendidikan OKI, Selasa (23/10/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG-Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadikan Pendidikan Pemberantasan Korupsi atau anti korupsi sebagai materi pembelajaran (kurikulum) di sekolah.

Pelajaran ini penting untuk membentuk pemahaman dan penerapan nilai kejujuran pada anak didik sehingga menjadi poin tersendiri.

Hal ini terungkap saat pelaksanaan kegiatan penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) SD dan SMP tingkat Kabupaten OKI yang diikuti pengembang kurikulum SD dan SMP di Aula Kantor Dinas Pendidikan OKI, Selasa (23/10/2018).

Kepala Dinas Pendidikan OKI, H Masherdata Musa'i didampingi Kabid Pembina SM, Dedi Rusdianto mengatakan, hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat dipermentasikan ke rekan-rekan sekolah.

Baca: Beredar Info Pemblokiran Massal ATM BRI Setelah Tanggal 30 Oktober jika Tak Ganti Kartu ATM Baru

Baca: Musim Hujan Telah Tiba, Ini Tips Berkendara Saat Hujan

Untuk tahun ini pada silabus dimasukan kurikulum anti korupsi (Pembelajaran Pemberantasan Korupsi-red).

"Adapun yang menjadi dasar dimasukannya pembelajaran ini, adanya peraturan menteri yakni tentang kerjasama dengan KPK sejak tahun 2010, dan sekarang baru dilaksanaan," ungkapnya.

Sedangkan Kabid TK/SD, Romli SPd didampingi H Tarmudik Ahmad selaku Kasi Kurikulum SD mengatakan, yang menjadi dasar penguatan dan pendidikan karakter merupakan salah satu yang ingin dikembangkan pada siswa adalah kejujuran.

"Yang bertujuan mengintegrasikan karakter kejujuran dalam pembelajaran di sekolah. Seperti halnya tidak mencontek dan jujur saat belanja di kantin," ujar Romli.

Baca: Diduga Dendam, 4 Pelajar di Prabumulih Keroyok dan Tikam Pelajar dari Sekolah Lain

Baca: Ingin Hilirisasi Industri, Tetapi Forum Percepatan Pembangunan Sumsel Bingung Undang Investor

Ditambahkannya, kegiatan ini bertujuan memfasilitasi satuan pendidikan untuk menyiapkan dokumen kurikulum yang riil, baik dan benar.

Serta memberikan wawasan pemahaman dan keterampilan tentang prosedur dan tehnis pengembangan kurikulum dalam menyusun dokumen I, II dan III KTSP.

"Kegiatan menerapkan andragogy meliputi diskusi, kerja kelompok presentasi dan metode atau tehnik lain yang relevan, sehingga diharapkan proses kegiatan dapat dicapai secara efektif dan efisien," tandasnya. (SP/ MAT BODOK)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved