Ingin Hilirisasi Industri, Tetapi Forum Percepatan Pembangunan Sumsel Bingung Undang Investor

Hilirisasi ini bukan hanya berupa produk ban, bisa dalam hal membuat sandal dan lain-lain yang dibuat dari bahan karet

Penulis: Linda Trisnawati |
Tribun Sumsel/ Linda Trisnawati
Forum Percepatan Pembangunan Sumsel di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (23/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Forum Percepatan Pembangunan Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan pertemuan dengan Gubernur Sumsel, Herman Deru di Ruang Rapat Gubernur Sumsel, Selasa (23/10/2018).

Dalam pertemuan ini berbagai hal dibahas mulai dari pertanian, peternakan hingga perlunya hilirisasi.

"Untuk mengurangi ketergantungan pasar luar negeri maka kita perlu segera melakukan hilirisasi," ujar Tim Ahli Forum Percepatan Pembangunan Sumsel, Sulbahri Madjir.

Lebih lanjut ia menjelaskan, yang perlu diperhatikan itu hilirisasi industri.

Masalahnya bagaimana kita bisa mengundang investornya, misalnya mungkin bisa dengan cara diberikan keringanan dalam hal pajak dan juga dipermudah segala sesuatunya, sehingga jadi lebih efisien.

Baca: Para Pensiunan PNS Sumsel Sampaikan Keinginan Buka Akademi Desa Kepada Herman Deru

Baca: Gratis Potong Rambut Hingga Diskon 10 Persen di Modeste Salon dengan Kartu Tribun Family Card (TFC)

Menurutnya hilirisasi ini bukan hanya berupa produk ban, bisa dalam hal membuat sandal dan lain-lain yang dibuat dari bahan karet.

Dengan begitu bisa menyerap hasil karet yang ada di Sumsel dan juga bisa mengurangi ketergantungan terhadap pasar global.

"Kita bisa memasok kebutuhan produk jadi di dalam negeri, bahkan bisa juga jual barang jadi ke luar negeri."

"Dengan ini Pemerintah dapat dari pajaknya dan masyarakat dapat pekerjaan, sehingga harga karet pun bisa meningkat," jelasnya.

Sulbahri menekankan, hilirisasi ini perlu dilakukan sebab ini paradok, kalau dulu dolar meningkat harga komoditi unggulan meningkat misal karet bisa sampai Rp 26 Ribu.

Namun sekarang dolar naik tapi karet masih bertahan di harga Rp 8 Ribu, kan ini paradok.

"Ini lah yang perlu dicari ada apa, namun kita sulit untuk mengetahui hal itu. Makanya jalan yang paling efektif perlu adanya hilirisasi," ungkapnya.

Baca: Lelang Jabatan 7 Kepala Dinas di Prabumulih Diminati 43 ASN, Ini Rincian Posisi dan Tahapannya

Baca: Peringati Hari Sumpah Pemuda, RRI Palembang Gelar Beragam Kegiatan Seni Atraktif

Sementara itu Ketua Forum Percepatan Pembangunan Sumsel, Toni Panggarbesi menambahkan, bahwa Gubernur Sumsel sangat konsen terhadap masalah ini, mulai dari ketahanan pangan peternakan dan lain-lain untuk bisa dipikirkan bersama-sama.

"Yang difokuskan saat ini kita dukung percepatan pembangunan Sumsel terutama lumbung pangan dan energi. Misal jagung, ubi, karet dan lain-lain di buat hilirisasi,"

"Termasuk juga kelapa sawit. Hal ini dikarenakan melihat potensi sumber daya alam dan SDM yang ada di Sumsel sangat potensial," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved