Berita Lahat
Narapidana di Lapas Lahat Ubah Batok Kelapa dan Sisa Tusuk Es Jadi Karya Bernilai Seni
Narapidana mampu membuat kerajinan tangan berupa batu cincin, vas bunga dari koran, serta gantungan kunci, mainan kalung, asbak, miniatur hewan
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Lahat diberikan bekal kemampuan membuat karya yang nantinya setelah keluar dari penjara bisa menjadi solusi untuk membuka usaha.
Meskipun saat ini belum semua narapidana diberdayakan namun, langkah maju ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi yang lain.
Sejauh ini hasil kerajinan tangan napi berupa membuat batu cincin, vas bunga dari koran, serta gantungan kunci, mainan kalung, asbak, miniatur hewan, dan kendaraan sudah dilakukan.
Baca: Travel Wisata ke Malaysia : Paket Tour Wisata Palembang-Malaysia Hanya Rp 2,5 Juta, Cek di Sini
Baca: Ketua Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Juventus Caleg DPD Dicoret KPU, Alasannya Sepele
Semua itu memanfaatkan sisa dari batok kelapa, juga sisa tusuk es krim karya para napi cukup menarik dan bernilai jual.
Kasi Kegiatan Kerja, Lapas Klas II A Lahat, Makruf, mengungkapkan tidak sedikit napi mempunyai jiwa seni, kreatif dan mau belajar.
Namun, selama ini khususnya di luar kurangnya faktor pendukung membuat narapidana tidak berpikir.
"Dengan pemberdayaan napi ini cukup merangsang mereka untuk tergerak dalam melahirkan seni. Apalagi, kegiatan tersebut juga membantu mengisi waktu sehingga merka tidk bosan, "terang Makruf, Kamis (20/9/2018).
Dikatakan Makruf, Sejauh ini, baru ada tiga narapidana yang diberdayakan.
Baca: Piala Asia U-16 : Pelatih Iran Cemas Bertemu Timnas Indonesia di Pertandingan Pertama, ini Sebabanya
Baca: Info CPNS Lubuklinggau Terbaru : Pelamar CPNS Lubuklinggau Wajib Penduduk Asli, Pakai Bukti KTP
Diharapkan dapat membangkitkan semangat pengabdian serta perubahan sikap, mental, dan spiritual baik bagi mereka sendiri maupun bagi tahanan yang lain.
"Ini juga kita harapkan bisa menjadi bekal agar dapat diterima kembali di masyarakat,"harapnya.
Sementara, KPLP Lapas Lahat, Firzon SAg menuturkan, program kegiatan kerja tersebut bertujuan untuk "memanusiakan manusia".
Selain memberikan kegiatan positif selama masa tahanan. Pihaknya berharap skil ini bisa berguna saat bebas nanti. Sehingga saat kembali ke tengah masyarakat, si napi ini tidak lagi terpengaruh hal-hal yang negatif.
"Kalau ada yang memesan, jelas akan kita jual bebas ke pasaran. Kita jamin, hasil karya narapidana ini sangat bagus untuk dijadikan souvenir pernikahan, atau sekedar untuk hiasan di rumah," kata Firzon. (SP/ Ehdi Amin)