UIN Raden Fatah Kerjasama dengan UID Iran, Alex Noerdin : Kerjasama Ini Bangkitkan Peradaban Islam

Kemasyuran dua kerajaan ini menjadi latar belakang yang penting untuk menjalin kerjasama untuk membangkitkan peradaban Islam

Penulis: Linda Trisnawati |
Istimewa
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin menerima Kunjungan University of Islamic Denomination (UID), Iran bersama dengan pihak dari UIN Raden Fatah Palembang di Griya Agung, Selasa (4/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Gubernur Sumsel, Alex Noerdin memberikan dukungannya terhadap segala bentuk kerjasama yang terjalin antara Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dan University of Islamic Denomination (UID) Iran.

Menurut Alex, kerjasama tersebut berperan penting dalam mengembangkan peradaban Islam di Indonesia maupun dunia.

"Sejak dulu zaman kemaharajaan Persia, negara ini menjadi salah satu pusat kemajuan tekonolgi dan budaya. Karena itu tepat sekali jika UIN melakukan kerjasama dengan mereka," ujar Alex saat menerima delapan orang delegasi UID Iran di Griya Agung, Selasa (4/9/2018).

Baca: 27 September Herman Deru Dilantik Presiden Jokowi, Sumsel Punya Gubernur Baru

Baca: Warga Prabumulih Keluhkan Perbaikan Jembatan Sungai Siring Lama Selesai, Jalan Alternatif Rawan

Dijelaskan Alex, bangsa Persia sudah terkenal dengan tokoh-tokoh bangsanya yang pandai, cerdas dan menjadi cendekiawan terkemuka.

Sementara Sumsel yang terkenal sebagai pusat kerajaan Sriwijaya juga memiliki sejarah kemahsyuran sejak 1300 tahun yang lalu.  Kerajaannya menguasai Selat Malaka yang menjadi selat paling sibuk di dunia yang dilintasi jalur sutra.

"Kemasyuran dua kerajaan ini menjadi latar belakang yang penting untuk menjalin kerjasama. Nantinya diharapkan, kerjasama dua universitas ini bisa membangkitkan peradaban Islam," katanya.

Baca: Belum Terungkap 2 Kematian Minggu Lalu, Hari Ini Bertambah Lagi 1 Security di PGE Lumut Balai tewas

Baca: Sebabkan Ratusan Ikan Mati, Pemkab Mura Hentikan Operasional Perusahaan Pengolahan Kelapa Sawit

Alex menjelaskan Sumsel bukanlah provinsi yang besar dan kaya. Tapi, masyarakatnya memiliki kemauan yang besar untuk maju. Kemauan untuk bangkit dari musuh terbesar agama kemiskinan dan kebodohan.

"Untuk itulah, kami memfokuskan program pembangunan di bidang kesehatan, pendidilan dan penciptaan lapangan kerja. Sehingga kedepannya, generasi muda bisa memiliki daya saing tinggi," bebernya.

Ia berharap kerjasama akademik antara kedua universitas bisa menghasilkan terobosan besar di bidang riset dan teknologi.

Baca: Kartu Identitas Anak (KIA) Jadi Syarat Masuk Sekolah di Kabupaten Ini, Berikut Syarat Pembuatannya

Baca: Sriwijaya FC Kembali ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jangan Ada Lagi Pengrusakan Stadion

Menurutnya jika kompleks Islamic Center yang menjadi lokasi UIN Raden Fatah selesai dikerjakan, maka akan menjadi universitas Islam terbesar di Indonesia.

Sementara itu, Rektor UIN Raden Fatah, Prof Sirozi mengatakan kerjasama antara kedua universitas lebih kepada kegiatan akademik seperti seminar, kuliah, umum dan publikasi.

"Kami sudah melakukan MoU beberapa kali. Nantinya bakal ada pertukaran mahasiswa S2 dan S3 serta visiting guru besar antara kedua universitas," jelasnya.

Baca: Masih Tunggu Peraturan Gubernur, Ini Syarat Sewa Rusunawa Jalan Srijaya KM 5 Palembang

Sementara Delegasi UID Iran, dr Ibrahim mengatakan kedatangan mereka merupakan kunjungan balasan yang telah dilakukan rombongan UIN sebelumnya.

"Kerjasama ini sudah disiarkan di beberapa koran lokal yang berada di Iran sehingga kota Palembang telah dikenal baik oleh masyarakat Iran," katanya.

Menurut Ibrahim, Palembang menjadi kota yang penting bagi Iran lantaran penyebaran agama Islam dari kawasan Persia. Apalagi saat penyelengaraan Asian Games di Palembang berjalan dengan sukses.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved