Video Menyayat Hati, Ibu Ini Maafkan Pelaku Bom di Gereja Surabaya Sambil Lepas Jenazah 2 Anaknya
Jasad dua bocah kakak adik korban bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela dimasukkan dalam peti jenazah
TRIBUNSUMSEL.COM - Terorisme begitu sadistis berkadar kekejaman tingkat tinggi. Nyawa manusia begitu murah untuk diberangus, dan tidak dianggap sebagai dosa.
Kedangkalan tindakan dan tujuan yang tidak manusiawi itu telah meluluhlantakkan kemanusiaan. Benarkah demikian?
Tidak sama sekali, cinta adalah kekuatan sejati melawan tindak teroris. Dan, itulah yang ditunjukkan oleh sang ibu yang jadi korban ledakan bom dahsyat di gereja. Tak cuma itu, ia kehilangan dua anaknya sekaligus.
Baca: Kisah Tukang Air Galon Sempat Diceramahi Tepat di Hari Pelaku Ledakan Mapolrestabes Surabaya
Baca: Kesaksian Mengerikan Bripka Iwan Sarjana Disandera Teroris 30 Jam Hingga Lihat Teman Ditembak Mati
Baca: Ngeri ! Rumah Nikita Mirzani Tiba-tiba Ditaburi Garam, Sosok Berinisial D Ramai Disorot
Jasad dua bocah kakak adik korban bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Vincentius Evan Hudojo (11 tahun) dan Nathanael Ethan Hudojo (8 tahun) dimasukkan dalam peti jenazah di Rumah Duka Adiyasa, Surabaya, Rabu (16/5/2018).
Wenny terkena pecahan bom di perut dan kakinya, hanya diberi dokter waktu empat jam sebelum kembali ke rumah sakit.
Wenny yang hanya bisa duduk di kursi roda yang dibawa dari rumah sakit, menangisi dan menciumi darah dagingnya yang kini sudah terbujur kaku.
Tamu tamu yang datang pada ikut menangis.
Namun Wenny tetap tegar dan menyatakan telah memaafkan pelaku bom bunuh diri yang telah membunuh kedua anaknya dan melukai dirinya.
Baca: Inilah Foto-foto Kompak Penampilan 5 Keluarga Seleb Saat Sambut Bulan Suci Ramadhan
Lalu malah nasehati, ''Sudah jangan menangis lagi, jangan suka marahin anak, nanti menyesal.''


Vincencius Evan (11), meninggal dunia beberapa jam setelah ledakan bom bunuh diri, Minggu (13/5/2018) pagi.