Video Menyayat Hati, Ibu Ini Maafkan Pelaku Bom di Gereja Surabaya Sambil Lepas Jenazah 2 Anaknya
Jasad dua bocah kakak adik korban bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela dimasukkan dalam peti jenazah
Menurut Direktur RS Bedah Surabaya dr Priyanto Swasono MARS, Evans datang dalam kondisi terluka parah saat dibawa ke RS Bedah Surabaya, Jalan Raya Manyar.
"Ada luka bakar, luka patah, dan luka lainnya," kata Priyanto.
Selanjutnya, jenazah Evan dirujuk ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.
Sang adik Nathanael dinyatakan meninggal oleh tim Manajemen Rumah Sakit Bedah Surabaya, Jalan Manyar, Minggu sekitar pukul 20.12 WIB.
"Kabar duka, baru saja px korban bom a.n. Nathanael dinyatakan meninggal dunia pukul 20.12 setelah menjalani operasi. Teriring doa untuk korban dan keluarga yg berduka," tulis Manajemen RS Bedah Surabaya.
Konfirmasi juga disampaikan oleh Novie, Marketing Supervisor RS Bedah Surabaya. Nathanael meninggal dunia di ruang ICU RS Bedah Surabaya.
Sebelum diumumkan meninggal dunia, Nathan, disebutkan dalam kondisi stabil usai menjalani operasi amputasi kaki kanannya. Namun, menurut Direktur RS Bedah Surabaya dr Priyanto Swasono, pasca operasi tekanan darah Nathan drop.
"Dia banyak kehilangan darah akibat luka-lukanya sehingga tekanan darahnya drop," ungkap dr Priyanto.
Sementara itu, ibunda Evan dan Nathan, Wenny, yang juga menjalani perawatan di RS Bedah Surabaya, menjalani operasi pada pukul 16.00 WIB.
Wenny dan dua anaknya menjadi korban bom sesaat baru turun dari mobil berjalan ke dalam gereja.
Sedangkan suaminya selamat karena bergerak memarkirkan mobil.
Ini videonya:
Kegetaran Wenny mendapat pujian dari netizen.
Moses Agus Purwo misalnya menuliskan ketegaran hati Wenny dengan judul: The Power Of Love: Mama Telah Memaafkan Pelaku Bom, Selamat Jalan Evan dan Nathan Anakku
Mereka terdiri dari ayah, ibu dan empat anak.