Guru PPPK Ditemukan Tewas di OKU
Buntut Guru PPPK di OKU Tewas dengan Tangan-Kaki Terikat, PGRI akan Kirim Surat ke Presiden Prabowo
PGRI OKU akan mengirim surat ke Presiden RI, Prabowo terkait tewasnya SF (27) guru PPPK di SMPN 46 OKU tewas dengan tangan dan kaki terikat.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Ringkasan Berita:
- PGRI OKU akan kirim surat ke Presiden Prabowo pasca seorang guru PPPK di kawasan ini meninggal dengan tangan dan kaki terikat
- PGRI berharap perlindungan ke guru diperketat
- Selain itu, PGRI berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten OKU akan mengirim surat ke Presiden RI, Prabowo terkait tewasnya SF (27) guru PPPK di SMPN 46 OKU yang ditemukan tewas dengan tangan terikat.
Surat itu berisi permohonan kepada presiden agar perlindungan terhadap guru diperketat.
Pernyataan ini disampaikan Ketua PGRI OKU melalui Sekretaris Natun SPd MSi kepada awak media.
"Selain ke Presiden, kami juga akan bersurat ke Kapolres OKU," ujarnya.
PGRI OKU sangat berharap misteri di balik tewasnya guru PPPK yang baru dilantik dua bulan lalu itu bisa segera terungkap.
"Tentu kami sangat berharap pelakunya segera ditangkap dan mendapat hukuman setimpal," ujarnya.
Terpisah, Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo SIK MAP yang dikonfrimasi via telepon menyayangkan keputusan keluarga korban menolak dilaksanakan tindakan autopsi.
Baca juga: Alasan Keluarga Tolak Autopsi Guru PPPK OKU Tewas dengan Tangan dan Mulut Terikat, Ibu: Saya Ikhlas
Apalagi, berdasarkan kondisinya saat ditemukan, korban diduga kutat menjadi korban pembunuhan.
"Kasus ini sudah ditangani polisi. Ada indikasi kecurigaan pembunuhan dilihat dari kondisi korban yang meninggal dengan posisi diikat dan meninggal tidak wajar. Namun untuk membuktikan harus dilakukan autopsi jenazah," ujarnya.
"Sayangnya pihak keluarga menolak dilakukan autosi jenazah sehingga menyulitkan petugas untuk membuktikan penyebab kematian korban," katanya menambahkan.
Keluarga Tolak Autopsi
Keluarga tegas menolak proses autopsi dilakukan terhadap jenazah SF (27 tahun), guru PPPK di SMP Negeri 46 OKU yang ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat.
Warga Lampung Timur itu, sebelumnya tewas di kamar kosnya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU, Sumsel, Rabu (19/11/2025).
Kasyati, ibu korban mengatakan, dirinya menolak jenazah sang anak diautopsi karena sudah mengikhlaskan apa yang sudah terjadi.
"Saya ikhlas, semoga Allah mudahkan perjalanan anak saya di alam sana," ujarnya, Kamis (20/11/2025).
| Guru PPPK SMPN 46 OKU Tewas di Kosan Terindikasi Pembunuhan, Polisi Sayangkan Keluarga Tolak Autopsi |
|
|---|
| Alasan Keluarga Tolak Autopsi Guru PPPK OKU Tewas dengan Tangan dan Mulut Terikat, Ibu: Saya Ikhlas |
|
|---|
| Keluarga Tolak Autopsi, Meski Guru PPPK SMPN 46 OKU Tewas Dengan Mulut Serta Tangan dan Kaki Terikat |
|
|---|
| FAKTA Guru PPPK di OKU Tewas Tangan & Kaki Terikat, Masih Pakai Seragam Kerja, Baru 2 Bulan Diangkat |
|
|---|
| Kejanggalan Kasus Guru PPPK di OKU Tewas Tangan dan Kaki Terikat, Hanya 2 Barang Belum Ditemukan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Buntut-Guru-PPPK-di-OKU-Tewas-dengan-Tangan-Kaki-Terikat-PGRI-akan-Kirim-Surat-ke-Presiden-Prabowo.jpg)