PPG

4 Contoh Studi Kasus PPG 2025 SD, 350 Kata, Masalah Media, LKPD, Strategi Pembelajaran dan Penilaian

- Artikel berikut memuat 4 Contoh Studi Kasus PPG 2025 SD, 350 Kata, Masalah Media, LKPD, Strategi Pembelajaran dan Penilaian.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
PPG 2025 - Contoh Studi Kasus PPG 2025 SD. Studi Kasus adalah salah satu materi diujikan UTBK UKPPPG bagi peserta PPG Guru Tertentu 2025 Tahap 2 dijadwalkan 27 September hingga 1 Oktober. 

Saya juga mulai memanfaatkan media digital seperti video pembelajaran sederhana yang relevan dengan materi.

Selain itu, saya melibatkan siswa dalam membuat media sederhana bersama-sama, seperti poster atau maket.

3. Hasil dari Upaya yang Dilakukan 

Hasil dari perubahan ini sangat terasa. Anak-anak lebih antusias belajar karena media yang digunakan lebih konkret dan menyenangkan.

Mereka lebih aktif bertanya, berani berpendapat, dan lebih mudah memahami materi karena ada media visual yang mendukung. Suasana kelas menjadi lebih hidup, siswa lebih terlibat aktif, dan hasil belajar mereka pun meningkat.

Penggunaan media konkret dan digital ini mempermudah saya menjelaskan konsep abstrak dengan lebih jelas.

Selain itu, media yang dibuat dari barang bekas juga mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan.

4. Pengalaman Berharga yang Bisa Digunakan untuk Meningkatkan Diri

Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya kreativitas guru dalam memanfaatkan media pembelajaran. Media yang baik tidak harus mahal, tetapi bisa dibuat dari bahan sederhana asal relevan dan menarik bagi anak.

Saya juga belajar bahwa media pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembuatannya dapat menumbuhkan rasa memiliki, tanggung jawab, dan kreativitas mereka.

Ke depan, saya semakin termotivasi untuk terus berinovasi dalam membuat media agar pembelajaran lebih bermakna.

Masalah 2: LKPD

1. Mengidentifikasi Masalah yang Pernah Dihadapi

Masalah berikutnya yang saya alami adalah tentang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Dulu, saya sering menggunakan LKPD yang saya ambil dari buku paket atau LKPD yang tersedia dari penerbit tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan siswa saya. LKPD tersebut cenderung bersifat tekstual, monoton, dan kurang memberikan ruang eksplorasi bagi anak.

Banyak siswa saya yang merasa bosan, bahkan kesulitan memahami instruksi karena terlalu panjang atau menggunakan bahasa yang sulit mereka pahami. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved