PPG

40 Soal Pretest Modul Pedagogik PAI Topik 1-8 PPG Kemenag 2025 dan Kunci Jawaban

Artikel berikut memuat 40 soal Pretest Topik 1-8 PPG Kemenag Kemenag 2025 Modul Pedagogik PAI lengkap kunci jawaban. 

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
PRETEST MODUL PEGAGOGIK - Soal Pretest Modul Pedagogik PAI Topik 1-8 PPG Kemenag 2025 dan Kunci Jawaban. Pretest ditujukan kepada Bapak/Ibu Guru yang mengikuti PPG Kemenag 2025 batch 3. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat 40 soal Pretest Topik 1-8 PPG Kemenag Kemenag 2025 Modul Pedagogik PAI lengkap kunci jawaban. 

Kunci jawaban Pretest Topik 1-8 PPG Kemenag 2025 Modul Pedagogik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ditujukan kepada Bapak/Ibu Guru yang mengikuti PPG Kemenag 2025 batch 3.

Sebelum mengikuti pelatihan mulai 14 September, Bapak/Ibu Guru  peserta PPG diharuskan mengikuti Pretest pada learning management system (LMS). (Kunci jawaban PPG Kemenag 2025 lainnya klik di sini)

Berikut ini 40 soal Pretest Topik 1-8 PPG Kemenag 2025 Modul Pedagogik Mapel PAI Lengkap Kunci Jawaban dilansir dari channel Youtube Edu Tren. Soal secara acak diharapkan memerhatikan soal dan jawaban. 

Link soal dan kunci jawaban selengkapnya disertakan di akhir artikel. 

_______

Soal Pretest Modul Pedagogik PAI Topik 1-8 PPG Kemenag 2025

Topik 1: Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Projek (Problem Based Learning/PBL dan Project Based Learning). 


Soal Nomor 1

Pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan model pembelajaran yang berfokus
pada penyelesaian masalah yang relevan dengan kehidupan nyata. Dalam pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI), model ini dapat digunakan untuk mengembangkan
pemahaman siswa terhadap agama Islam melalui studi kasus yang berkaitan dengan nilainilai agama, sosial, dan moral. Misalnya, guru dapat memberikan masalah yang berkaitan
dengan isu-isu sosial seperti toleransi antar umat beragama, etika dalam kehidupan
sehari-hari, atau penerapan prinsip-prinsip syariah dalam konteks modern. Sebagai guru
PAI, bagaimana Anda dapat menerapkan model PBL dalam mengajarkan topik "Toleransi
Beragama" kepada siswa di kelas? Pertanyaan: Bagaimana penerapan PBL pada pelajaran
PAI tentang "Toleransi Beragama" dapat membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan isu sosial?

A. PBL dapat membantu siswa hanya dalam hal penguasaan materi ajaran Islam secara
teoretis tanpa mengaitkannya dengan isu sosial yang lebih luas

B. PBL memungkinkan siswa untuk bekerja dalam kelompok untuk mendiskusikan masalah sosial, mengidentifikasi solusi, dan menganalisis dampak dari berbagai pandangan tentang toleransi

C. PBL lebih fokus pada penyelesaian soal-soal agama yang bersifat teknis, seperti
ibadah, tanpa mengaitkannya dengan isu sosial seperti toleransi beragama

D. PBL hanya efektif untuk mengajarkan konsep-konsep agama dalam bentuk yang
lebih praktis, bukan untuk isu-isu sosial seperti toleransi beragama

E. PBL berfokus pada pemberian teori-teori agama yang sudah baku, tanpa ada ruang
untuk diskusi tentang perbedaan pandangan antar umat beragama

Kunci Jawaban:

B. PBL memungkinkan siswa untuk bekerja dalam kelompok untuk mendiskusikan masalah sosial, mengidentifikasi solusi, dan menganalisis dampak dari berbagai pandangan tentang toleransi

Soal Nomor 2

Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PJBL) adalah dua model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan siswa melalui penyelesaian masalah nyata. Meskipun keduanya memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu pembelajaran berbasis masalah, terdapat perbedaan dalam implementasinya. PBL lebih berfokus pada analisis dan diskusi, sedangkan PJBL melibatkan siswa dalam suatu proyek jangka panjang yang menghasilkan produk nyata. Dalam konteks pelajaran Pendidikan Agama Islam, PJBL dapat diterapkan dalam proyek pembentukan model ajaran Islam atau kegiatan sosial berbasis agama yang melibatkan masyarakat. Sementara PBL dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus agama yang berkaitan dengan isu moral, hukum, dan sosial. Pertanyaan: Apa perbedaan utama antara PBL dan PJBL dalam
penerapan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dan bagaimana masingmasing model ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap ajaran Islam?

A. PBL lebih menekankan pada pembuatan produk fisik, sedangkan PJBL lebih fokus pada diskusi dan analisis masalah tanpa menghasilkan produk nyata

B. PJBL lebih cocok untuk pengajaran yang melibatkan diskusi kelompok tentang ajaran Islam, sedangkan PBL lebih banyak digunakan untuk kegiatan berbasis produk, seperti membuat modul ajaran Islam

C. PBL lebih menekankan pada penyelesaian masalah dengan analisis mendalam dan diskusi, sementara PJBL melibatkan siswa dalam proyek yang menghasilkan produknyata dan solusi untuk masalah sosial atau agama

D. PBL hanya efektif untuk topik-topik teoretis dalam PAI, sedangkan PJBL lebih efektif untuk topik-topik praktis dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan ajaran Islam

E. PBL dan PJBL tidak memiliki perbedaan signifikan dan dapat diterapkan secara bergantian dalam semua topik PAI tanpa mempengaruhi hasil belajar siswa Tahapan PPG Kemenag 2025

Kunci Jawaban:

C. PBL lebih menekankan pada penyelesaian masalah dengan analisis mendalam dan diskusi, sementara PJBL melibatkan siswa dalam proyek yang menghasilkan produknyata dan solusi untuk masalah sosial atau agama

Topik 2: Pendekatan Pembelajaran Berbasis Diferensiasi (Differentiation Based Learning/DBL). 

Soal Nomor 1

Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi menekankan pada kebutuhan individu siswa.
Salah satu prinsip utamanya adalah menyesuaikan konten pembelajaran. Dalam konteks
ini, apa yang seharusnya dilakukan guru jika menghadapi siswa dengan kemampuan
pemahaman awal yang sangat beragam?

A. Memberikan materi yang sama kepada seluruh siswa untuk memastikan keseragaman

B. Menggunakan metode ceramah agar semua siswa mendapatkan informasi yang sama

C. Menyediakan bahan ajar dengan tingkat kesulitan berbeda sesuai dengan kebutuhan
siswa

D. Menyerahkan tanggung jawab belajar sepenuhnya kepada siswa

E. Fokus hanya pada siswa yang memiliki pemahaman paling rendah

Kunci Jawaban:

C. Menyediakan bahan ajar dengan tingkat kesulitan berbeda sesuai dengan kebutuhan
siswa

Soal Nomor 2

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, salah satu cara guru mendukung keterlibatan siswa
adalah melalui minat mereka. Jika terdapat siswa yang menyukai teknologi, guru dapat:

A. Menugaskan mereka untuk membaca buku teks terkait teknologi tanpa pendampingan

B. Mengintegrasikan aplikasi atau perangkat lunak ke dalam aktivitas belajar mereka

C. Mengalihkan perhatian siswa pada materi lain yang dianggap lebih umum

D. Memberikan penilaian tambahan tanpa mengaitkan teknologi

E. Meminta siswa tersebut untuk mengajarkan teknologi kepada teman lainnya

Kunci Jawaban:

B. Mengintegrasikan aplikasi atau perangkat lunak ke dalam aktivitas belajar mereka

Topik 3:  Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kesatuan Materi, Pedagogik Pedagogik dan Teknologi (Technological Pedagogical and Content Knowledge/TPACK);

Soal Nomor 1

Apa tujuan utama dari pendekatan TPACK dalam pembelajaran?

A. Menggantikan metode pembelajaran tradisional dengan teknologi sepenuhnya

B. Meningkatkan pemahaman siswa melalui integrasi konten, pedagogi, dan teknologi

C. Menggunakan teknologi untuk menggantikan peran guru dalam kelas

D. Menjadikan teknologi sebagai satu-satunya alat evaluasi pembelajaran

E. Mengutamakan penggunaan perangkat lunak pembelajaran tanpa memperhatikan pedagogik

Kunci Jawaban:

B. Meningkatkan pemahaman siswa melalui integrasi konten, pedagogi, dan teknologi

Soal Nomor 2

Dalam model TPACK, hubungan antara konten, pedagogi, dan teknologi dapat
digambarkan sebagai...

A. Tiga komponen yang berdiri sendiri tanpa saling mempengaruhi

B. Teknologi sebagai faktor utama yang menentukan keberhasilan pembelajaran

C. Sebuah keseimbangan antara tiga komponen yang saling berkaitan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran

D. Penggunaan pedagogi sebagai satu-satunya faktor penentu keberhasilan pembelajaran

E. Penggunaan teknologi hanya untuk menghibur siswa dalam proses pembelajaran

Kunci Jawaban:

C. Sebuah keseimbangan antara tiga komponen yang saling berkaitan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran

 

Topik 4: Pendekatan Pembelajaran Berbasis Deep Learning (Mindful Learning,Meaningful Learning, and Joyful Learning)


Soal Nomor 1

Pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran bertujuan untuk...

A. Menekankan pada hafalan tanpa pemahaman mendalam

B. Membantu siswa menghafal konsep tanpa menerapkannya

C. Mengembangkan pemahaman mendalam, reflektif, dan bermakna

D. Menyampaikan informasi dengan cara konvensional

E. Meningkatkan jumlah tugas tanpa memperhatikan makna pembelajaran

Kunci Jawaban:

C. Mengembangkan pemahaman mendalam, reflektif, dan bermakna

Soal Nomor 2

Dalam Mindful Learning, siswa diajak untuk...

A. Menghafal materi sebanyak mungkin

B. Fokus pada kesadaran penuh dalam proses belajar

C. Mengabaikan pengalaman pribadi dalam memahami konsep

D. Mengikuti pembelajaran tanpa perlu refleksi

E. Menyelesaikan tugas tanpa memahami relevansinya

Kunci Jawaban:

B. Fokus pada kesadaran penuh dalam proses belajar


Topik 5: Pendekatan dan Strategi Layanan Bimbingan Konseling untuk Supervisi Klinis


Soal Nomor 1

Prayitno (2004) mendefinisikan layanan bimbingan konseling sebagai proses pemberian
bantuan oleh konselor kepada individu untuk mencapai perkembangan optimal dan
memecahkan masalah yang dihadapinya secara mandiri. Selain itu, layanan ini juga
diharapkan dapat membantu individu memahami dirinya sendiri serta lingkungannya,
seperti yang dijelaskan oleh Gibson dan Mitchell (2003). Apa tujuan utama layanan
bimbingan konseling berdasarkan definisi yang disampaikan oleh para ahli?

A. Membantu individu menemukan pekerjaan yang sesuai

B. Memperbaiki hubungan interpersonal antar individu

C. Mengembangkan potensi individu dan menyelesaikan masalah secara mandiri

D. Mengarahkan individu untuk mengikuti norma yang berlaku di masyarakat

E. Memberikan nasihat langsung kepada individu tentang langkah yang harus diambil

Kunci Jawaban:

C. Mengembangkan potensi individu dan menyelesaikan masalah secara mandiri


Soal Nomor 2

Supervisi klinis memiliki peran penting dalam meningkatkan kompetensi konselor.
Goldhammer (1969) menyatakan bahwa supervisi klinis bertujuan untuk meningkatkan
pengajaran melalui observasi langsung dan analisis interaksi antara pengajar dan peserta
didik. Bagaimana supervisi klinis dapat meningkatkan kualitas layanan konseling?

A. Dengan memberikan penilaian yang bersifat umum terhadap supervisee

B. Dengan menganalisis pola-pola interaksi antara konselor dan klien secara terperinci

C. Dengan menetapkan standar etika baru dalam layanan konseling

D. Dengan memastikan supervisee mengikuti semua pedoman supervisor tanpa diskusi

E. Dengan mengurangi durasi sesi konseling untuk meningkatkan efisiensi

Kunci Jawaban:

B. Dengan menganalisis pola-pola interaksi antara konselor dan klien secara terperinci

Topik 6: Pendekatan Pendidikan Layanan Anak Berkebutuhan Khusus (Pendidikan
Inklusi)

Soal Nomor 1

Pendidikan inklusi berfokus pada mengakomodasi kebutuhan semua siswa, termasuk
anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), dalam satu lingkungan belajar yang sama. Prinsip
utama pendidikan inklusi adalah kesetaraan dan penghargaan terhadap keberagaman,
yang memungkinkan setiap siswa, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau
kondisi fisik, untuk berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran. Dalam
implementasinya, pendidikan inklusi mengadaptasi kurikulum, metode pembelajaran, dan
evaluasi agar sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam. Berdasarkan prinsip-prinsip
yang dijelaskan dalam makalah di atas, manakah dari pernyataan berikut yang paling
menggambarkan tujuan utama pendidikan inklusi?

A. Meningkatkan kemampuan akademik siswa dengan mengurangi perbedaan antara mereka

B. Menyediakan pendidikan berkualitas yang berfokus pada pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus

C. Memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk belajar bersama, tanpa memandang perbedaan mereka

D. Menyediakan kurikulum yang lebih sederhana untuk siswa dengan kebutuhan khusus

E. Meningkatkan penggunaan teknologi untuk siswa dengan disabilitas

Kunci Jawaban:

C. Memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk belajar bersama, tanpa memandang perbedaan mereka

Soal Nomor 2

Dalam pendidikan inklusi, penting adanya kolaborasi antara berbagai pihak, seperti guru,
orang tua, dan tenaga profesional lain, untuk merancang program pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan setiap siswa. Guru harus dapat menciptakan lingkungan yang aman,
nyaman, dan mendukung agar setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Apa yang
dimaksud dengan kolaborasi dalam konteks pendidikan inklusi?

A. Kerjasama antara sekolah dan pemerintah untuk mengatur kebijakan pendidikan

B. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan profesional lain untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik

C. Kerjasama antara siswa dengan disabilitas dan siswa tanpa disabilitas dalam kegiatan pembelajaran

D. Kolaborasi antara siswa dalam kelompok belajar untuk mencapai tujuan akademik

E. Kerjasama antara guru untuk beradaptasi metode pengajaran yang efektif

Kunci Jawaban:

B. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan profesional lain untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik

Topik 7: Karakteristik dan Gaya Belajar Peserta Didik Gen Z Dan Alpha

Soal Nomor 1

Salah satu karakteristik utama peserta didik Generasi Z dalam pembelajaran adalah...

A. Lebih suka pembelajaran berbasis teks tanpa visual

B. Cenderung menghindari teknologi dalam proses belajar

C. Lebih responsif terhadap metode pembelajaran interaktif dan digital

D. Mengandalkan hafalan tanpa memperhatikan informasi

E. Tidak tertarik dengan pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif

Kunci Jawaban:

C. Lebih responsif terhadap metode pembelajaran interaktif dan digital

Soal Nomor 2

Generasi Alpha memiliki kecenderungan belajar yang berbeda dari Generasi Z karena...

A. Mereka lebih terbiasa dengan kecerdasan buatan dan teknologi berbasis suara

B. Mereka lebih suka metode ceramah dibandingkan pembelajaran digital

C. Mereka lebih mengandalkan buku cetak daripada media elektronik

D. Mereka lebih memilih interaksi tatap muka daripada pembelajaran daring

E. Mereka memiliki rentang perhatian yang lebih lama dibandingkan Generasi Z

Kunci Jawaban:

A. Mereka lebih terbiasa dengan kecerdasan buatan dan teknologi berbasis suara

Topik 8: Guru Profesional Era Digital Dan Artificial Intelligent (Al)

Soal Nomor 1

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan
(AI), guru kini tidak hanya harus dituntut untuk menguasai materi ajar, tetapi juga untuk
memanfaatkan teknologi guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Penggunaan AI
dapat membantu guru dalam memberikan pembelajaran yang lebih personal, mendalam,
dan sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Apa yang menjadi tantangan utama bagi
guru dalam memanfaatkan teknologi dan AI dalam pembelajaran di era digital?

A. Keterbatasan akses teknologi di kalangan siswa

B. Kurangnya platform pembelajaran daring yang tersedia

C. Keengganan siswa untuk belajar dengan teknologi

D. Ketidakmampuan siswa memahami materi ajar

E. Terlalu banyak alat pembelajaran yang digunakan guru

Kunci Jawaban:

A. Keterbatasan akses teknologi di kalangan siswa

Soal Nomor 2

Pada perkembangan selanjutnya, AI telah menunjukkan kemampuannya dalam
meningkatkan pembelajaran yang dipersonalisasi. Guru dapat memanfaatkan aplikasi
berbasis AI untuk menilai kemajuan siswa secara otomatis dan memberikan umpan balik
yang cepat. Hal ini memungkinkan guru untuk fokus pada area yang membutuhkan
perhatian lebih dan menyesuaikan materi ajar sesuai dengan kebutuhan siswa. Bagaimana
AI dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran bagi siswa di era digital?

A. Dengan menyediakan media pembelajaran yang lebih menarik

B. Dengan mempercepat proses evaluasi dan memberi umpan balik yang cepat

C. Dengan mengurangi kebutuhan akan interaksi langsung antara guru dan siswa

D. Dengan mengangkatkan peran guru dalam pengajaran

E. Dengan mengurangi jumlah materi yang perlu diajarkan

Kunci Jawaban:

B. Dengan mempercepat proses evaluasi dan memberi umpan balik yang cepat

Selengkapnya klik PRETEST TOPIK 1-8 MODUL PEDAGOGIK PAI

===

*) Disclaimer:

Kunci jawaban di atas hanya hanya digunakan sebagai panduan bagi Guru Peserta Pelatihan PPG Daljab Kemenag 2025. Soal bersifat terbuka sehingga memungkinan ada jawaban lainnya.

Demikian 40 Soal Pretest Modul Pedagogik PAI Topik 1-8 PPG Kemenag 2025 dan Kunci Jawaban.

Baca juga: 50 Soal Tes Akhir Modul/TAM Profesional GKMI PPG Kemenag 2025 Lengkap Kunci Jawaban

Baca juga: Contoh Tugas Refleksi Modul Profesional Topik 1-8 Guru Kelas MI/GKMI, PPG Kemenag 2025

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved