Siswa SD 150 Palembang Dibully

Klarifikasi Kepsek SDN 150 Palembang Kulit Siswanya Melepuh Tersiram Air Panas, Sebut Sudah Damai

Kepala SDN 150 Palembang mengatakan masalah salah satu siswanya yang viral mengalami luka melepuh akibat tersiram air panas berakhir damai.

|
Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dokumentasi Kepsek SDN 150 Palembang
MEDIASI -- Kepala SDN 150 Palembang, Octa Nugraha LB memediasi dua orangtua siswanya terkait viral siswa terluka akibat tersiram air panas saat bermain. Dikatakan, Rabu (5/11/2025), permasalahan ini sudah berakhir damai. 

Ia disiram oleh teman sekelas menggunakan air panas dari gelas Pop Mie hingga kulitnya melepuh.

“Min, ini terjadi lagi perundungan di SD 150 Sungai Tenang Palembang. 

Jadi ceritonyo ponaan aku ni disiram oleh budak kelas I la make mie gelas, sampai melepuh cak itu min,

(Jadi ceritanya keponakan aku disiram oleh anak kelas pakai mie gelas, sampai melepuh seperti itu),” tulis pesan yang diunggah akun tersebut.

Namun, yang menjadi sorotan utama keluarga korban kecewa dengan respon pihak sekolah yang dinilai abai dengan kondisi yang dialami siswanya.

"Dikasih tahu sama gurunyo uji nyo biar ke la (katanya biarin aja), gimana tolongin viralke," curhat keluarga korban.

"Kito yg tuo la pedih anget apo lagi budak, (kita yang sudah tua pasti pedih, apalagi anak kecil) ” lanjut keterangan itu.

Pihak keluarga korban berharap kasus ini diviralkan dan mendapat sorotan dari pihak berwajib.

Siswa Pulang Mata Lebam

Kejadian viral ini menambah sorotan tajam ke SDN 150 Palembang.

Sebelumnya, viral video siswi perempuan berinisial F, pulang sekolah dengan mata merah dan lebam parah.

F saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Palembang Bari, Selasa (4/11/2025). 

Achmad Fadel, kuasa hukum RSUD Palembang Bari saat dikonfirmasi menjelaskan, F sebelumnya masuk melalui IGD pada Rabu 3 November 2025, dan kini sudah dipindahkan ke Poli Mata dan Poli Anak serta ditempatkan di Ruang Isolasi Kelas 1 sesuai arahan Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. 

"Hingga kini sudah dilakukan pemeriksaan Laboratorium dari sampel darah, periksa paru-paru dan pemeriksaan lainnya yang dibutuhkan," katanya.

Lanjut dikatakan, F masih membutuhkan perawatan intensif di bawah penanganan dokter spesialis mata dan dokter spesialis anak bahkan sampai ke psikolog jika diperlukan. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved