Pembanguna Pelabuhan Tanjung Carat

40 Tahun Menanti, Pelabuhan Tanjung Carat Akhirnya Segera Dibangun, Ditargetkan Rampung Sebelum 2029

Setelah penantian 40 tahun, Pelabuhan Samudera Tanjung Carat di Banyuasin Sumsel akan segera dibangun. Ditargetkan rampung sebelum 2029.

|
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
PELABUHAN TANJUNG CARAT -- Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi (kiri tengah) dan Gubernur Sumsel Herman Deru (kanan tengah) telah melakukan Penandatanganan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat, Banyuasin dan Nota Kesepahaman Penyelenggaraan Pelabuhan Pengumpan Regional di Provinsi Sumsel di Griya Agung, Jumat (31/10/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Setelah penantian 40 tahun, Pelabuhan Tanjung Carat di Banyuasin Sumsel akan segera dibangun
  • Pelabuhan Tanjung Carat akan dibangun di atas lahan seluas 59,5 hektare
  • Kawasan itu juga telah diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Hilirisasi yang pertama di Indonesia

 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Perjuangan panjang Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) selama hampir empat dekade untuk memiliki pelabuhan samudera akhirnya akan segera terwujud. 

Pelabuhan yang diberi nama New Palembang Tanjung Carat itu akan dibangun di Kabupaten Banyuasin dan diperkirakan memakan waktu 3–4 tahun atau ditargetkan selesai sebelum tahun 2029.

Kepastian pembangunan pelabuhan ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat serta nota kesepahaman penyelenggaraan Pelabuhan Pengumpan Regional di Provinsi Sumsel. 

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi dan Gubernur Sumsel Herman Deru di Griya Agung, Palembang, Jumat (31/10/2025).

"Saya dengar rencana pembangunan pelabuhan samudera ini sudah direncanakan hampir 40 tahun. Pembangunan pelabuhan ini diperkirakan memakan waktu 3–4 tahun atau ditargetkan selesai sebelum tahun 2029," kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi

Menurut Dudy, Pelabuhan Palembang Baru Tanjung Carat akan dibangun di atas lahan seluas 59,5 hektare.

Proyek ini merupakan PSN penugasan, dengan skema pendanaan non-APBN, yang akan dikembangkan melalui kolaborasi antara pemerintah, BUMN, BUMD, dan investor swasta.

"Tentu penandatanganan ini sebagai langkah bersejarah. Harapannya  tidak berhenti pada seremoni semata, melainkan segera ditindaklanjuti dengan koordinasi lintas pihak dan persiapan groundbreaking dalam waktu dekat," katanya. 

Selain pelabuhan utama, pemerintah juga menyiapkan Pelabuhan Pengumpan di Kertapati dan Sungai Lumpur yang diharapkan mampu memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumsel.

Baca juga: Isi Surat Terakhir Anak Rantau Asal Sumsel Meninggal Diduga Kelaparan, Singgung Broken Home

 Sementara itu, Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu mengatakan, pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat memiliki dua fokus utama, yakni rekonstruksi biaya produksi kekayaan alam Sumsel dan pembenahan struktur logistik agar lebih efisien dan kompetitif.

"Pelabuhan ini adalah puzzle penting untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing komoditas Sumsel yang sangat lengkap. Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat ini sebagai bagian dari kawasan hilirisasi industri. Kawasan ini bahkan telah diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Hilirisasi, yang pertama di Indonesia," katanya. 

Menurutnya, hilirisasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menarik investasi dan memperkuat nilai tambah komoditas daerah.

Itu sudah masukkan dalam usulan KEK Hilirisasi, dan ini akan menjadi motor penggerak ekonomi Sumsel ke depannya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved