Truk Hangus di Kebun Tebu Ogan Ilir
Kejamnya Pembakar Truk dan Sopir di Ogan Ilir, Padahal Diberi Tumpangan, Terancam Hukuman Mati
Tiga tersangka pembakar truk tronton dan sopir di kebun tebu Desa Betung I, Lubuk Keliat, Ogan Ilir terancam hukuman mati.
Ringkasan Berita:
- Tiga dari empat pembakar tronton dan sopir di kebun tebu di Ogan Ilir ditangkap polisi
- Para tersangka terancam dijerat dengan pasal berlapis maksimal hukuman mati
- Kejadian ini bermula setelah para korban menumpang kendaraan korban
TRIBUNSUMSEL.COM, OGAN ILIR -- Polisi menangkap tiga dari empat tersangka pembakar truk tronton dan sopirnya di area perkebunan tebu Desa Betung I Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Ketiga tersangka terancam dijerat dengan pasal berlapis, salah satunya ancaman maksimal hukuman mati atas tindakan pembunuhan berencana.
Adapun ketiga tersangka yakni AS (24), RS (24) dan A (34) masing-masing warga Desa Payalingkung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir.
Sedangkan satu orang lagi yang masih buron adalah IS (33) yang juga warga Desa Payalingkung.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan, para pelaku tega menghabisi nyawa Asril Wahyudi (28) sopir tronton warga asal Solok, Sumbar yang sebelumnya sudah memberi tumpangan.
"Antara korban dan tersangka AS ini sudah saling mengenal. Jadi perantara komunikasi antara mereka ya tersangka AS," ujarnya dalam rilis tersangka di Polda Sumsel, Senin (20/10/2025).
Baca juga: Ternyata Sengaja Dibakar, Polisi Tangkap Komplotan Pembakar Truk yang Tewaskan Sopir di Ogan Ilir
Tindakan kejam yang dilakukan para tersangka berawal saat AS dihubungi oleh pemimpin proyek pembangunan jembatan di DesaTanah Abang Kecamatan Muara kuang, Ogan Ilir berinisial P.
AS diminta untuk mencari beberapa orang yang akan diajak bekerja sehingga ia mengajak para tersangka.
Pada hari Sabtu (11/10/2025), mereka diarahkan menunggu truk tronton yang dikendarai korban untuk sama-sama menuju ke lokasi proyek.
Saat itu korban mengangkut peralatan yang diperlukan dalam proyek.
"Singkat cerita, ketika sampai di sana, antara para tersangka dan P selaku pemimpin proyek tidak mencapai kesepakatan baik dari jam kerja termasuk gaji sehingga mereka memutuskan untuk pulang," ujarnya.
Dalam perjalanan, para tersangka sempat mampir ke rumah Paman dari AS namun tak mendapati ada orang di sana.
Hal ini membuat para tersangka memutuskan pulang berjalan kaki sembari menunggu kendaraan yang lewat untuk menumpang.
"Saat itu tidak ada yang mau memberi tumpangan. Sampai akhirnya ada korban yang melintas dan bersedia memberi tumpangan karena mereka memang sudah saling kenal," ujarnya.
| Ayah Yudi Berharap Pembunuh Anaknya di Perkebunan Tebu OI Dihukum Setimpal: Nyawa Dibalas Nyawa |
|
|---|
| Baru 2 Tahun Nikah, Pilu Suharti Suaminya Dibunuh & Dibakar di Kebun Tebu Ogan Ilir, Harap Keadilan |
|
|---|
| Pengakuan Agung, Otak Pembunuh & Pembakar Sopir Truk di Ogan Ilir, 'Kalau Tidak Dilakukan Aku Cacat' |
|
|---|
| Tangis Penyesalan Agung Otak Pembunuh & Pembakar Sopir Serta Truknya di Ogan Ilir, 'Tunggu Ayah Nak' |
|
|---|
| Polisi Ungkap Peran 4 Tersangka Pembunuh Sopir Truk di Ogan Ilir, Korban Dibakar dengan Kendaraannya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Kejamnya-Pembakar-Truk-Sopir-Tebu-Ogan-Ilir-Padahal-Diberi-Tumpangan-Terancam-Hukuman-Mati.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.