Berita Palembang
Musim Hujan Datang Lebih Cepat, BMKG Imbau Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Puting Beliung dan Longsor
Musim hujan tahun ini tercatat lebih awal sekitar 30-50 hari dibandingkan kondisi normal.
Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengatakan awal musim hujan di Sumatera tahun ini lebih cepat dibanding prediksi sebelumnya yakni pada September.
Musim hujan tahun ini tercatat lebih awal sekitar 30-50 hari dibandingkan kondisi normal.
"Biasanya, awal musim hujan di Sumatera Selatan terjadi pada rentang akhir September hingga awal November tapi kini mulai di awal November," ujar Koordinator BMKG Sumatera Selatan
Dr Wandayantolis, Selasa (3/9/2025).
Dia menyebut perubahan prediksi musim hujan yang datang lebih cepat ini disebabkan oleh dinamika atmosfer di Sumsel dipengaruhi oleh Suhu Muka Laut (SST) yang hangat dan kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) negatif.
Kedua faktor ini memicu peningkatan pertumbuhan awan dan curah hujan di wilayah Sumsel.
Selain itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan sejak pertengahan Juli hingga Pertengahan Agustus 2025 untuk menekan meluasnya kebakaran hutan dan lahan juga turut berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan. Hal ini menambah corak iklim yang berbeda dari kondisi seharusnya.
Akibat dinamika atmosfer tersebut, terdapat dua Zona Musim (ZOM) di Sumsel yang tidak mengalami musim kemarau pada tahun 2025, yaitu ZOM 132 meliputi OKU Selatan bagian barat, OKU bagian selatan, Muara Enim bagian selatan, dan Lahat bagian selatan.
ZOM 138 meliputi OKU bagian selatan, OKU Selatan bagian timur, serta sebagian kecil OKU Timur bagian selatan tidak kemarau tahun ini atau sepanjang tahun tetap hujan.
Baca juga: Sejumlah Wilayah di Muba Diguyur Hujan Seharian, BPBD Imbau Waspada Bahaya Banjir dan Longsor
Baca juga: Belitang Berpotensi Hujan Petir, Prakiraan Cuaca OKU Timur Sumsel Hari ini Selasa 2 September 2025
Wandayantolis mengatakan, meski mulai memasuki musim hujan, curah hujan belum merata dan masih diselingi periode hari tanpa hujan yang relatif pendek.
Kondisi ini memungkinkan kemunculan hotspot di beberapa wilayah, terutama Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan wilayah Bagian tengah Sumsel lainnya.
Di sisi lain, saat tidak turun hujan, suhu udara akan terasa menyengat dan kurang nyaman kita rasakan akibat pergerakan semu matahari yang melintas dekat wilayah Sumsel menuju Bumi bagian selatan.
Dengan kelembapan udara yang tinggi, suhu akan terasa lebih panas dibandingkan angka yang tercatat pada termometer.
BMKG mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak perubahan cuaca signifikan pada periode peralihan peralihan atau pancaroba saat ini.
Masyarakat diingatkan waspada ekstrem yang dapat menyebabkan jarak pandang berkurang, menimbulkan genangan dan banjir hingga tanah longsor.
Waspada juga angin kencang, puting beliung, pohon tumbang hingga hujan es di beberapa lokasi dan potensi masih adanya peningkatan Hotspot yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat masih adanya jeda hari tanpa hujan.
Cek-cok Hingga Dianiaya Pasangan Sejenisnya, Wanita Muda di Palembang Lapor Polisi |
![]() |
---|
Libur Panjang Maulid Nabi, Tiket Kereta Api Palembang-Lampung-Lubuklinggau Tersisa 3.489 Tiket Lagi |
![]() |
---|
Maskapai Malindo dan Scoot Segera Buka Penerbangan Rute Palembang-Singapura dan Malaysia |
![]() |
---|
Gagal Nyalip, Pengendara Motor Wanita di Palembang Tabrak Truk di Depannya, Disebut Polisi Lalai |
![]() |
---|
Sosok Caroline, Dilantik Jadi Ketua PBVSI Sumsel, Berkomitmen Majukan Bola Voli, Berpengalaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.