Pos Ditlantas Sumsel Dibakar
Kapolda Pastikan Pembakaran Pos Polisi, Mobil Serta Gedung DPRD Sumsel Bukan Demo Tapi Perusakan
Dari 42 orang yang diamankan di Polda Sumsel, dua diantaranya positif mengonsumsi sabu-sabu dan ganja.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Puluhan pemuda masih diperiksa di Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang terkait perusakan sejumlah pos polisi di Palembang pada, Minggu (31/8/2025).
Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, meski sementara ini situasi sudah kondusif, namun pihaknya masih mendalami dan memetakan dimana saja lokasi-lokasi yang dinilai rawan.
"Ada puluhan yang kami amankan. Lagi pemetaan personel masih standby di Polrestabes dan Polda Sumsel. Itu yang sedang kami selidiki apakah ada (provokator)," ujar Andi Rian.
Dari 42 orang yang diamankan di Polda Sumsel, dua diantaranya positif mengonsumsi sabu-sabu dan ganja.
Selain itu ada seorang anggota juga yang terkena lemparan batu saat hendak mengamankan pemuda tersebut.
Rentang usia pemuda ini 20-an namun ada juga yang masih di bawah umur.
"Dua positif, satu positif ganja satu positif sabu-sabu. Ada anggota kita yang terluka, dilempar batu sobek di kepala. Sudah diobati," katanya.
Kapolda menegaskan bahwa peristiwa semalam bukanlah aksi demo, melainkan perusakan sebab ada pos polisi dan fasilitas umum yang dirusak.
"Bukan demo. Tapi kerusuhan, faktanya mereka merusak dan membakar beberapa pos polisi dan ada juga kendaraan di Mako Ditlantas," sambungnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat terutama orangtua menjaga dan mengawasi anak-anaknya pada saat jam malam dan ikut terhasut oleh ajakan aksi yang menimbulkan kerusuhan.
"Langkah preventif tentu kita laksanakan, saya mengimbau masyarakat terutama orangtua yang memiliki anak menjaga anak-anaknya supaya jangan terhasut," tutupnya.
Baca juga: Tercatat Total Ada 67 Pemuda Diamankan Terkait Pengerusakan dan Pembakaran Pos Polisi di Palembang
Baca juga: Tak Hanya 1, Ada 5 Pos Polisi di Palembang yang Dirusak dan Dibakar, 42 Orang Diamankan
Bukan Bagian Demo
Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur Sumsel, Herman Deru, menegaskan bahwa aksi ini bukan bagian dari demonstrasi.
“Ini sepertinya memang aksi kesengajaan, bukan demo, karena kejadiannya pukul 02.00 WIB dini hari," kata Deru saat di Griya Agung, Minggu (31/8/2025).
Herman Deru, menyoroti waktu kejadian yang terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari sebagai indikasi kuat bahwa tindakan ini direncanakan untuk merusak, bukan untuk menyampaikan aspirasi.
"Saya berharap kepada seluruh masyarakat Sumsel, Sama-sama kita merenung dari kejadian yang ada di nasional, provinsi, kabupaten dan kota, apa yang didapatkan dengan adanya kondisi seperti itu?," katanya.
Untuk itu Deru menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh masyarakat Sumsel, kepada warga Sumsel dan sama-sama meningkatkan toleransi.
Herman Deru menyebukan jika ada ingin menyampaikan sesuatu tinggal disampaikan tanpa ada kekerasan.
"Kami memberikan ruang dan waktu untuk dapat diselesaikan bersama-sama. Jangan sampai kita Warga Sumsel yang sepakat Sumsel zero konflik dimasukin oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Deru menyayangkan adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi demi popularitas sesaat, yang pada akhirnya hanya merusak.
“Sayang, karena semua yang dibangun ini adalah juga uang dari rakyat," tambahnya.
Sebagai pemimpin daerah, Deru secara pribadi dan resmi mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), organisasi keagamaan, dan pimpinan partai politik untuk bersama-sama mendinginkan suasana.
"Ayo kita teduhkan hati segenap anggota kita masing-masing," katanya.
Deru berharap Sumsel bisa menjadi contoh provinsi yang tetap kondusif, ramah terhadap investasi, ramah terhadap orang lain, dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
“Sekali lagi saya berharap, ayo kita bangun Sumatera Selatan ini dengan penuh kedamaian, karena kedamaian adalah modal utama dalam kita melanjutkan pembangunan," tambahnya
Kepada pihak penegak hukum diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku anarkis.
Deru percaya bahwa aparat akan bertindak seadil dan sebijaksana mungkin dalam menegakkan hukum.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga Sumsel yang tetap tenang dan menjaga situasi agar tetap kondusif di tengah kejadian ini.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Bergabung dalam saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Palembang Icon dan PS Mall Dipastikan Tetap Beroperasi Normal Hari Ini |
![]() |
---|
Tercatat Total Ada 67 Pemuda Diamankan Terkait Pengerusakan dan Pembakaran Pos Polisi di Palembang |
![]() |
---|
Sekwan Sebut Kerusakan yang Dialami DPRD Sumsel Pasca Pengerusakan, Kini Dijaga Ketat TNI |
![]() |
---|
Tak Hanya 1, Ada 5 Pos Polisi di Palembang yang Dirusak dan Dibakar, 42 Orang Diamankan |
![]() |
---|
Herman Deru Sebut Pembakaran Pos Polisi, Mobil Serta Gedung DPRD Sumsel Bukan Bagian Demonstrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.