Pos Ditlantas Sumsel Dibakar

Tercatat Total Ada 67 Pemuda Diamankan Terkait Pengerusakan dan Pembakaran Pos Polisi di Palembang

Para pemuda ini diduga terlibat pengerusakan dan pembakaran pos polisi pada Minggu (31/8/2025), dini hari. 

Penulis: andyka wijaya | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Andi Wijaya
DIAMANKAN - Kurang lebih 17 orang pemuda diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Palembang diduga ikut aksi pembakaran pos polisi pada Minggu (31/8/2025), dini hari. 

Kondisi pos yang mengalami kerusakan parah adalah pos polisi simpang Polda, pos Simpang 5 DPRD dan pos polisi Radial dekat PIM. Pos polisi simpang Polda kacanya pecah dan bangunannya meninggalkan bekas menghitam karena dibakar.

Fasilitas umum seperti pot beserta tanamannya ikut dirusak.

Sedangkan di Polda Sumsel terlihat anggota Ditreskrimum bergantian menggiring pemuda-pemuda yang diamankan.

Bukan Bagian Demo

Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur  Sumsel, Herman Deru, menegaskan bahwa aksi ini bukan bagian dari demonstrasi. 

“Ini sepertinya memang aksi kesengajaan, bukan demo, karena kejadiannya pukul 02.00 WIB dini hari," kata Deru saat di Griya Agung, Minggu (31/8/2025).

Herman Deru, menyoroti waktu kejadian yang terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari sebagai indikasi kuat bahwa tindakan ini direncanakan untuk merusak, bukan untuk menyampaikan aspirasi.

"Saya berharap kepada seluruh masyarakat Sumsel, Sama-sama kita merenung dari kejadian yang ada di nasional, provinsi, kabupaten dan kota, apa yang didapatkan dengan adanya kondisi seperti itu?," katanya.

Untuk itu Deru menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh masyarakat Sumsel, kepada warga Sumsel dan sama-sama meningkatkan toleransi.

Herman Deru menyebukan jika ada ingin menyampaikan sesuatu tinggal disampaikan tanpa ada kekerasan.

"Kami memberikan ruang dan waktu untuk dapat diselesaikan bersama-sama. Jangan sampai kita Warga Sumsel yang sepakat Sumsel zero konflik dimasukin oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya. 

Deru menyayangkan adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi demi popularitas sesaat, yang pada akhirnya hanya merusak. 

“Sayang, karena semua yang dibangun ini adalah juga uang dari rakyat," tambahnya.

Sebagai pemimpin daerah, Deru secara pribadi dan resmi mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), organisasi keagamaan, dan pimpinan partai politik untuk bersama-sama mendinginkan suasana.

"Ayo kita teduhkan hati segenap anggota kita masing-masing," katanya. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved