Pos Ditlantas Sumsel Dibakar

Herman Deru Sebut Pembakaran Pos Polisi, Mobil Serta Gedung DPRD Sumsel Bukan Bagian Demonstrasi

Sekelompok massa yang tidak dikenal membakar area lobi depan gedung dan merusak videotron yang terpasang di halaman. 

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan
POS SEKURITI -- Tampak pos sekuriti DPRD Provinsi Sumsel yang kondisinya dirusak dan kacanya dipecahkan oleh sekelompok pemuda mengendarai motor, Minggu (31/8/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebuah insiden mengejutkan mengguncang kota Palembang saat Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi sasaran aksi anarkis pada Minggu dini hari (31/8/2025). 

Sekelompok massa yang tidak dikenal membakar area lobi depan gedung dan merusak videotron yang terpasang di halaman. 

Kejadian serupa juga terjadi di Kantor Ditlantas Polda Sumsel yang berlokasi tidak jauh dari sana, di mana sejumlah mobil turut menjadi korban pembakaran.

Lalu pos Polisi yang ada di Simpang Lima DPRD Provinsi Sumsel turut dirusak. 

Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur  Sumsel, Herman Deru, menegaskan bahwa aksi ini bukan bagian dari demonstrasi. 

“Ini sepertinya memang aksi kesengajaan, bukan demo, karena kejadiannya pukul 02.00 WIB dini hari," kata Deru saat di Griya Agung, Minggu (31/8/2025).

Herman Deru, menyoroti waktu kejadian yang terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari sebagai indikasi kuat bahwa tindakan ini direncanakan untuk merusak, bukan untuk menyampaikan aspirasi.

"Saya berharap kepada seluruh masyarakat Sumsel, Sama-sama kita merenung dari kejadian yang ada di nasional, provinsi, kabupaten dan kota, apa yang didapatkan dengan adanya kondisi seperti itu?," katanya.

Baca juga: 13 Penjaga di DPRD Sumsel Tak Kuasa Menahan Massa yang Lakukan Pengerusakan, Baru Bubar Saat Subuh

Baca juga: Pos Polisi, Mobil Serta Gedung DPRD Sumsel Dibakar, Berawal Dari Konvoi, Puluhan Remaja Diamankan

Untuk itu Deru menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh masyarakat Sumsel, kepada warga Sumsel dan sama-sama meningkatkan toleransi.

Herman Deru menyebukan jika ada ingin menyampaikan sesuatu tinggal disampaikan tanpa ada kekerasan.

"Kami memberikan ruang dan waktu untuk dapat diselesaikan bersama-sama. Jangan sampai kita Warga Sumsel yang sepakat Sumsel zero konflik dimasukin oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya. 

Deru menyayangkan adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi demi popularitas sesaat, yang pada akhirnya hanya merusak. 

“Sayang, karena semua yang dibangun ini adalah juga uang dari rakyat," tambahnya.

Sebagai pemimpin daerah, Deru secara pribadi dan resmi mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), organisasi keagamaan, dan pimpinan partai politik untuk bersama-sama mendinginkan suasana.

"Ayo kita teduhkan hati segenap anggota kita masing-masing," katanya. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved