Berita Viral

Sosok Irene Sokoy Ibu Hamil di Jayapura Meninggal Bersama Bayi Diduga Ditolak 4 RS saat Melahirkan

Mengenal sosok Irene Sokoy, ibu hamil meninggal bersama bayi dalam kandungannya usai diduga ditolak empat Rumah Sakit Kabupaten

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribun-Papua.com
MENINGGAL SAAT MELAHIRKAN - Irene Sokoy, ibu hamil asal Kampung Hobong, Sentani meninggal bersama bayinya di dalam kandungan akibat ditolak sejumalah rumah sakit di Kota dan Kabuaten Jayapura, Papua, Kamis (20/11/2025). Keduanya mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju RSUD Dok II Jayapura. 

Dua rumah sakit tersebut yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari dan RSUD Abepura. 

Sementara untuk dua rumah sakit lainnya yang juga menolak Irene hingga akhirnya meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya, yaitu Rumah Sakit Bhayangkara dan RS Dian Harapan, Matius akan berkoordinasi dengan para pimpinan rumah sakit.

"Saya pastikan bahwa rumah sakit yang di bawah pemerintah, minggu depan akan saya copot semua direkturnya. Untuk rumah sakit lainnya, kita akan koordinasi untuk evaluasi terhadap direkturnya," ujar Fakhiri saat diwawancarai usai bertemu keluarga Irene di Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura pada Jumat (21/11/2025) malam.

Usai mengetahui kejadian itu, Fakhiri mendatangi keluarga almarhumah Irene di Kampung Hobong pada Jumat malam.

Dalam kunjungan itu, Gubernur Fakhiri mendengarkan perjuangan keluarga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan agar melahirkan normal.

Namun, alih-alih mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal, Irene justru ditolak oleh empat rumah sakit di Jayapura. Di hadapan keluarga, Gubernur Fakhiri menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Irene karena buruknya pelayanan kesehatan rumah sakit.

"Saya baru mau memulai, tetapi Tuhan sudah memberikan satu contoh kebobrokoan pelayanan kesehatan di provinsi di Papua. Saya mohon maaf dan turut berduka yang mendalam atas kejadian dan kebodohan jajaran pemerintah mulai dari atas sampai ke tingkat bawah. Ini kebodohan yang luar biasa yang dilakukan oleh pemerintah," tegas Fakhiri. 

Fakhiri berjanji segera melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan di Papua. 

Selain itu, purnawirawan polisi itu juga mengatakan akan mengganti peralatan medis yang rusak karena diabaikan oleh para direktur. 

"Hal ini sudah saya minta langsung ke Menteri Kesehatan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di RS yang ada di Provinsi Papua. Saya yakin ada sekat-sekat yang merusak pelayanan di rumah sakit, Saya pastikan akan memperbaiki ini," ujarnya. 

Fakhri mengatakan, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat. 

Dia akan memanggil semua rumah sakit pemerintah dan swasta dalam rangka menyatukan visi misi dalam melayani kesehatan di Provinsi Papua. 

"Saya sudah berulang kali sampaikan, layani dulu pasien baru urusan yang lain. Hal ini akan saya sampaikan ulang ke seluruh direktur RS dan kepala dinas kesehatan yang ada," katanya. 

"Sebagai gubernur, tentunya saya tidak perlu takut dan tidak perlu malu untuk menyampaikan permohonan maaf. Ini pembelajaran yang sangat berharga kepada kami pemerintah," tuturnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Duduk Perkara Irene dan Bayinya Meninggal usai Dioper 4 RS di Jayapura, 2 Direktur Bakal Dicopot

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved