Erupsi Gunung Semeru
178 Pendaki Terjebak, Detik-detik Gunung Semeru Erupsi, Awan Panas Meluncur hingga 5 Km
Gunung Api Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hingga 178 pendaki terjebak, Rabu (19/11/2025), 178 pendaki terjebak.
Ringkasan Berita:
- Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi, Rabu (19/11/2025).
- 178 pendaki dilaporkan terjebak saat Gunung Semeru mengeluarkan aktivitas berbahaya
- Terdapat kendala dalam evakuasi semalam karena jalur yang licin dan juga kondisi yang gelap, sehingga evakuasi dipilih pada pagi hari.
TRIBUNSUMSEL.COM – Detik-detik erupsi Gunung Api Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hingga 178 pendaki terjebak, Rabu (19/11/2025).
Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi sejak pagi dengan kolom abu mencapai 600 meter di atas puncak, dan awan panas yang meluncur hingga 5 kilometer dari kawah.
Erupsi pertama teramati pada pukul 06.05 WIB.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, kolom letusan setinggi sekitar 600 meter di atas puncak, atau berada di ketinggian kurang lebih 4.276 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Arah sebaran abu bergerak menuju tenggara dan selatan mengikuti arah angin.
Pada pukul 14.30 WIB, erupsi kembali terjadi bersamaan dengan kondisi cuaca hujan dan kabut di wilayah pegunungan Semeru.
Aktivitas tersebut, memicu kemunculan awan panas yang terpantau meluncur cukup jauh dari puncak.
“Aktivitas terus meningkat hingga pada pukul 17.00 WIB, ditetapkan kenaikan status Tingkat Aktivitas Gunung Semeru dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas),” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
“Awan panas guguran hingga saat ini masih berlangsung, dengan amplitudo maksimum 34 mm dan jarak luncur 14 km dari puncak gunung. Awan panas guguran cenderung mengarah ke Utara,” urainya.
Akibat kondisi ini, jembatan Gladak Perak telah ditutup untuk akses warga.
Awan Panas Guguran yang terjadi di Semeru menyeruakkan aroma belerang di lokasi setempat dan menyebabkan gangguan kenyamanan dan pernapasan bagi warga setempat.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Isnugroho aktivitas awan panas terekam mulai pukul 14.30 WIB.
Hingga pukul 15.00 WIB, jarak luncur tercatat mencapai 5 kilometer dari puncak kawah.
"Awan panas terekam mulai pukul 14.30 WIB, saat ini informasi terbaru sudah mencapai 5 kilometer dari puncak," kata Isnugroho di Kantor BPBD Lumajang dikutip dari Kompas.com.
Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa.
BPBD Lumajang telah menyalakan sirine peringatan bahaya di kawasan lereng Semeru, untuk memperingatkan warga.
BPBD juga mengerahkan dua tim TRC untuk memberi imbauan kepada warga agar menjauhi aliran sungai yang berhulu ke Semeru.
"Dua tim sudah kami terjunkan ke lokasi untuk mengimbau warga menjauh dari zona bahaya,"
jelas Isnugroho.
Hingga laporan ini diterbitkan, luncuran awan panas masih berlangsung dan petugas terus memantau kondisi di lapangan.
178 Pendaki Terjebak
Erupsi Gunung Semeru membuat 178 pendaki terjebak, hari ini rencananya para pendaki ini akan dievakuasi, Kamis (20/11/2025).
Keterangan Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto, pihaknya memastikan, mereka yang terjebak terdiri dari 137 pendaki, 15 porter, 7 anggota PPGST, 6 orang dari tim Kementerian Pariwisata, 2 saver dan 1 orang petugas.
“Sejak kemarin yang terjebak masih berada di kawasan Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS),” kata Gatot.
“Mereka dalam kondisi baik. Rencananya pagi ini mereka akan kita bantu turun,” imbuhnya.
Dikatakan Gatot, memang terdapat kendala dalam evakuasi semalam karena jalur yang licin dan juga kondisi yang gelap. Sehingga evakuasi dipilih pada pagi hari.
Awan Panas 5 Km
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Isnugroho, mengonfirmasi bahwa awan panas teramati jelas dalam rekaman visual dan pengamatan lapangan.
Hingga pukul 15.00 WIB, BPBD mencatat luncuran awan panas telah mencapai jarak sekitar 5 kilometer dari puncak kawah Gunung Semeru.
Arah luncuran mengikuti aliran Kali Lanang dan dapat terlihat dari wilayah Sumbermujur, Lumajang.
“Awan panas terekam mulai pukul 14.30 WIB. Informasi terbaru sudah mencapai 5 kilometer dari puncak."
"Dua tim sudah kami terjunkan ke lokasi. Kami mengimbau warga menjauh dari zona bahaya,” kata Isnugroho.
BPBD menyampaikan, bahwa pemeriksaan dampak erupsi masih dilakukan di lapangan, sementara aktivitas vulkanik Gunung Semeru hingga saat ini masih berlangsung.
BPBD Lumajang Evakuasi Warga di Zona Merah
Upaya evakuasi warga di kawasan rawan Gunung Semeru berlangsung tertib, setelah erupsi kembali terjadi, Rabu (19/11/2025).
Warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), yang berada di zona merah langsung bergerak menuju titik aman mengikuti imbauan pemerintah.
BPBD Lumajang memastikan proses evakuasi warga di wilayah rawan erupsi berjalan tanpa hambatan berarti.
Disebutkan, masyarakat menunjukkan respons cepat dan kesadaran tinggi terhadap ancaman bahaya gunung api.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyampaikan sebagian besar warga langsung menuju titik aman sesaat setelah imbauan disampaikan.
“Begitu imbauan disampaikan, sebagian besar warga langsung bergerak menuju titik aman. Ini menunjukkan kesadaran mereka semakin baik terhadap bahaya erupsi,” ujar Yudhi.
Menurut Yudhi, perpindahan warga berlangsung tertib berkat koordinasi yang baik antara perangkat desa, relawan dan aparat gabungan.
Seluruh unsur memastikan warga mendapat akses menuju titik pengungsian tanpa kendala.
Warga dari Dusun Kajar Kuning kini mengungsi di Balai Desa Candipuro. Sementara masyarakat Kamar Kajang memilih berlindung di Kantor Kecamatan Candipuro.
Warga dari Dusun Gumukmas dan Dusun Sumbersari di Desa Supit Urang tersebar di dua lokasi pengungsian, yaitu SDN 4 Supit Urang dan SMPN 2 Pronojiwo. Seluruh titik telah dipastikan aman oleh BPBD.
BPBD Lumajang juga memastikan suplai kebutuhan dasar untuk para pengungsi tercukupi selama masa tanggap darurat.
Yudhi menegaskan, meningkatnya kesadaran warga dalam melakukan evakuasi mandiri, berperan besar menekan potensi risiko di tengah aktivitas Semeru yang masih fluktuatif.
Sektor Pariwisata Terdampak
Akibat erupsi Gunung Semeru, sektor pariwisata terdampak.
Pengelola Lava Tour Mahameru Adventure, Dedi K, mengatakan bahwa pihaknya mengambil langkah cepat dengan menutup seluruh kegiatan wisata petualangan tersebut seiring erupsi awan panas Semeru.
Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul akibat guguran, abu vulkanik, maupun potensi luncuran awan panas.
“Untuk sementara kami tutup dulu. Ini murni untuk keselamatan bersama. Lebih baik menunggu pengumuman resmi berikutnya,” ujar Dedi, Rabu (20/11/2024).
Tempat Wisata Terdampak
Dedi mengakui bahwa penutupan ini tentu membawa dampak pada pendapatan para pelaku usaha wisata yang bergantung pada kunjungan wisatawan.
Namun, menurutnya, keselamatan pengunjung dan warga sekitar tetap menjadi prioritas utama.
“Ya pasti ada dampak, tapi mau bagaimana lagi. Yang penting aman dulu,” ujarnya.
Lava Tour Semeru sendiri merupakan atraksi wisata yang cukup diminati wisatawan.
Wisata ini menawarkan pengalaman menelusuri berbagai titik menarik di lereng Gunung Semeru menggunakan kendaraan khusus, seperti jalur bekas aliran lahar, hamparan material vulkanik, panorama perbukitan, hingga lokasi bersejarah pascaerupsi.
Dengan kondisi aktivitas vulkanik yang masih fluktuatif, pengelola memilih menunggu situasi benar-benar aman sebelum kembali membuka layanan.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan topik Gunung Semeru Erupsi
Baca berita lainnya di Google News
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
| Penjelasan Ketua MA Abdul Muis & Rasnal Terbukti Terima Uang Rp11 Juta dari Iuran: Dinikmati Pelaku |
|
|---|
| Kalender November 2025 Lengkap Weton Jawa dan Daftar Hari Penting Nasional, 20 November Weton Apa? |
|
|---|
| Rincian Iuran Komite SMAN 1 Lutra Rp770 Juta Selama 3 Tahun, Abdul Muis Rasnal Disebut Dapat Bagian |
|
|---|
| VIDEO Nasib Bripda Torino Polisi yang Aniaya 2 Siswa SPN di NTT, Kini Dipecat Tidak Hormat |
|
|---|
| Jawaban Buku Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 116 Kurikulum Merdeka, Chapter 2 Taking Trips |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.