Kasus Bullying SMPN 19 Tangsel
Kisah Pilu MH Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Dibully Sejak MPLS, Kini Meninggal usai Sepekan Kritis
Ibu menyebut anaknya, MH siswa SMPN 19 Tangsel diduga jadi korban bullying temannya sejak masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), kini meninggal
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Namun, setelah sempat dinyatakan membaik, kondisi MH kembali menurun hingga akhirnya harus dirawat di ruang ICU.
“Sudah ada kesepakatan, pihak pelaku bertanggung jawab untuk biaya pengobatan korban,” ujar Firda.
Sementara itu, Guru Bimbingan Konseling (BK) Sekolah itu, Sriwida, menyebut kejadian dugaan kekerasan terjadi pada 20 Oktober 2025 sekitar pukul 09.00 WIB, setelah jam istirahat.
Saat peristiwa itu, Sriwida mengatakan, tidak ada laporan atau aduan dari siswa yang bersangkutan.
Baik korban maupun temannya yang melakukan perundungan masih sekolah seperti biasa sampai tanggal 21 Oktober 2025.
Tetapi, pihak sekolah baru mendapat informasi dari orangtua korban pada sore hari tanggal 21 Oktober 2025. Setelah itu, mediasi dilakukan pada 22 Oktober 2025.
4 Saksi Diperiksa
Polisi telah memeriksa empat saksi dan melibatkan ahli untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana.
Saat ini, jajaran Polres Tangsel mulai melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan ahli untuk mengungkap dugaan kasus yang menimpa korban berinisial MH (13).
Kapolres Tangsel, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang menuturkan pihaknya juga bekerja sama dengan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie beserta jajarannya dalam mengusut kasus tersebut.
“Dari pihak korban, khususnya orang tua, masih fokus melakukan proses pengobatan kepada diduga korban,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Tangsel, Sabtu (15/11/2025).
Victor menjelaskan, Polres Tangsel telah memeriksa empat saksi dan seorang ahli.
Pendampingan juga dilakukan oleh UPTD PPA Kota Tangsel.
“Kami akan melihat apakah memang ada tindak pidana di dalamnya,” jelasnya.
Baca juga: Sosok Alfaraby, Anak Rasnal Guru SMAN 1 Lutra yang Dipecat, Jadi Tulang Punggung saat Ayah Ditahan
Selain itu, polisi juga menyelidiki penyebab sakit yang diderita terduga korban untuk memastikan apakah hal tersebut berkaitan dengan tindak pidana.
“Sampai saat ini kami sangat menghormati dan menghargai pihak keluarga yang masih fokus mengobati diduga korban,” katanya.
Sebagai bentuk empati, Victor menyebut pihaknya sudah tiga kali mendatangi terduga korban di rumah sakit untuk memberikan dukungan kepada keluarga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Seorang-siswa-berinisial-FAA-12-SDN-Jatimulya-09-Tambun-Selatan-Bekasi-Jawa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.