Gubernur Riau Terkena OTT KPK
Sosok Arief Setiawan, Kepala Dinas PUPR Riau Diamankan Kena OTT KPK Bersama Gubernur Abdul Wahid
Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Operasi Tangkap Tangan (OTT) di provinsi Riau, Senin (3/11/2025)
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Ringkasan Berita:
- Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan terjaring OTT KPK bersama Gubernur Riau, Abdul Wahid
- KPK telah geledah kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, Senin (3/11/2025) sore.
- Arief Setiawan telah menjabat jadi Kadis PUPR Riau selama tiga tahun
TRIBUNSUMSEL.COM - Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan turut diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di provinsi Riau, Senin (3/11/2025).
Arief Setiawan diamankan bersama 5 orang Kepala UPT hingga Gubernur Riau, Abdul Wahid.
Status hukum Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan hingga Gubernur Riau, Abdul Wahid pasca terjaring operasi tangkap tangan (OTT), ini akan diumumkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Rabu (5/11/2025).
Pengumuman ini, mencakup siapa saja para tersangka, modus operandi korupsi atau suap, dan sebagainya.
Baca juga: "Jatah Preman" di Balik Gubernur Riau Abdul Wahid Cs Kena OTT, KPK Sita Uang Rp1,6 Miliar
Profil Arief Setiawan
Pemilik nama lengkap Muhammad Arief Setiawan menjabat Kepala Dinas PUPR PKPP Provinsi Riau selama tiga tahun.
Arief merupakan salah satu pejabat yang dipertahankan oleh Gubernur Abdul Wahid.
Dalam gerbong mutasi jilid pertama pada 19 September 2025 lalu, Abdul Wahid tetap mempertahankan posisi Arief.
Sebelum didapuk sebagai Kadis PUPR Riau, Arief pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau.
Ia diketahui aktif dalam organisasi profesi di Riau.
Salah satunya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Provinsi Riau untuk masa bakti 2025–2029 (berdasarkan informasi publik, menunjukkan keterkaitan yang erat dengan sektor infrastruktur).
Reaksi Kepala Dinas PUPR Riau
KPK telah melakukan penggeledahan di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, Senin (3/11/2025) sore.
Seorang pegawai Dinas PUPR Riau membenarkan ada petugas KPK yang datang ke kantornya Senin siang.
“Iya bang, betul. Sekitar jam satuan mereka datang, tapi nggak tahu sampai jam berapa. Mereka langsung naik ke lantai 8,” ujarnya singkat dilansir dari Tribunpekanbaru.com.
Lantai 8 diketahui merupakan ruang kerja Kepala Dinas PUPR Riau.
Menjelang pukul 17.00 lebih, tampak beberapa orang berpakaian rapi, menggendong ransel dan mengenakan masker keluar dari gedung
Mereka adalah tim dari KPK yang telah menyelesaikan penggeledahan selama berjam-jam.
Di tangan mereka terlihat beberapa map tebal dan kardus berisi berkas-berkas.
Empat mobil Toyota Innova dan satu Hilux hitam sudah terparkir di depan gedung.
Baca juga: Harta Kekayaan Abdul Wahid Gubernur Riau Terkena OTT KPK, Ditangkap Bareng Pejabat PUPR
Petugas KPK berjalan cepat menuju kendaraan, disusul seorang pria berbatik yang wajahnya tampak tegang, yakni Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan.
Beberapa wartawan yang sudah menunggu langsung mendekat, mencoba meminta keterangan.
Namun Arief hanya menjawab singkat dengan nada terburu.
“Tidak ada, tidak ada, aman, aman,” katanya sambil masuk ke mobil.
Tak lama kemudian, suara mesin mobil bergemuruh.
Konvoi kendaraan KPK bergerak meninggalkan halaman kantor, melewati gerbang besar yang terbuka lebar.
Para petugas keamanan hanya bisa memandang dari jauh, tanpa banyak bicara.
Plt Kepala Diskominfotik Riau, Teza Darsa, mengaku pihaknya belum menerima informasi resmi mengenai OTT KPK di wilayah Riau.
"Kita belum dapat informasi resmi soal itu. Jika informasi itu benar adanya operasi di sini (Dinas PUPR-PKPP Riau), kita belum tahu operasi apa," kata Teza.
Pihaknya saat ini masih menunggu informasi valid karena KPK belum menggelar konferensi pers terkait operasi tersebut.
"Makanya kita menunggu itu, karena kita belum mendapat info valid. Kami juga menghargai proses hukum yang berlaku," ucapnya.
Teza pun mengimbau masyarakat agar tidak terlalu berspekulasi macam-macam terkait kabar yang beredar.
"Jadi kita tunggu prosesnya sampai KPK melakukan rilis resmi terkait operasi itu," ujarnya.
Menurut Teza Gubernur Riau Abdul Wahid hanya dimintai keterangan oleh tim penyidik KPK untuk memperjelas alur pemeriksaan.
“Kami luruskan, Bapak Gubernur tidak ditangkap. Beliau hanya dimintai keterangan oleh penyidik KPK terkait kegiatan pemeriksaan. Begitu juga Wakil Gubernur, beliau juga hanya dimintai keterangan," kata Teza Darsa.
10 Orang Kena OTT
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Prasetyo, mengungkap bahwa KPK telah mengantongi nama-nama terkait operasi tangan tangan (OTT) yang dilakukan pada Senin (3/11/2025) siang.
Di mana dalam OTT ini, tim KPK turut mengamankan Gubernur Riau Abdul Wahid.
Total ada 10 orang yang dibawa dari Pekanbaru ke Kantor KPK di Jakarta untuk diperiksa intensif.
Selain Abdul Wahid, ada nama:
- Kadis PUPR Riau M Arief Setiawan
- Sekretaris Dinas PUPR Riau Ferry Yunanda
- 5 orang dari Unit Pelaksana Teknis (UPT)2 orang swasta yang merupakan tenaga ahli, sekaligus orang kepercayaan Abdul Wahid.
“Kami tadi telah melakukan ekspos di level pimpinan, dan sudah ditetapkan pihak-pihak yang bertanggungjawab atau menjadi tersangka dalam perkara ini,” ungkap Budi.
“Namun berapa orang tersangka dan siapa saja, besok kami akan sampaikan dalam konferensi pers,” tambahnya saat itu.
Terkait kasus ini diterangkan Budi, KPK juga mengamankan barang bukti uang dalam bentuk rupiah, dollar Amerika dan poundsterling, yang totalnya jika dirupiahkan sekitar Rp1,6 miliar.
Uang itu diduga bagian dari sebagian penyerahan kepada kepala daerah.
“Sebelum operasi tangkap tangan ini diduga sudah ada penyerahan-penyerahan (uang) lainnya,” sebut Budi.
Budi bilang, uang dalam bentuk rupiah diamankan di Pekanbaru, Riau, sementara uang dalam bentuk dollar Amerika dan poundsterling diamankan di rumah milik Abdul Wahid di Jakarta.
Budi Prasetyo menyebut Abdul Wahid diduga terlibat dalam kasus pemerasan dengan modus jatah preman kepada para kepala daerah.
"Terkait dengan penambahan anggaran di Dinas PUPR tersebut, kemudian ada semacam japrem/jatah preman sekian persen begitu untuk kepala daerah itu modus-modusnya," kata Budi di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Jajaran lembaga antirasuah itu sendiri telah menggelar gelar perkara atau ekspose untuk menentukan tersangka terkait OTT tersebut.
Sebelum dibawa ke Jakarta pagi ini, Abdul Wahid dan beberapa lainnya sempat menjalani proses pemeriksaan.
Ada yang menyebut, pemeriksaan dilakukan di Polda Riau, ada pula di Markas Brimob.
Foto yang beredar, tampak Abdul Wahid mengenakan kaos oblong putih tiba di Kantor KPK.
Ia menggunakan masker menutupi wajahnya.
Abdul Wahid juga terlihat menenteng sebuah tas warna tosca di tangan kanannya.
Dalam foto tersebut, tampak pula Kadis PUPR Riau, M Arief Setiyawan, dan beberapa orang lainnya yang diduga ikut diamankan dalam OTT kemarin.
Abdul Wahid dibawa dari Bandara Sultan Syarif Kasim Ii Pekanbaru ke Jakarta dengan penerbangan paling pagi.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Gubernur Riau Terkena OTT KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Arief Setiawan
Abdul Wahid
Gubernur Riau
Meaningful
| "Jatah Preman" di Balik Gubernur Riau Abdul Wahid Cs Kena OTT, KPK Sita Uang Rp1,6 Miliar |
|
|---|
| KPK Tangkap Abdul Wahid, Terjaring OTT Terkait Dinas PUPR, Jadi Gubernur Riau Ke 4 yang Ditangkap |
|
|---|
| Penampakan Gubernur Riau Abdul Wahid usai Kena OTT KPK, Kini Dibawa ke Jakarta untuk Diperiksa |
|
|---|
| Baru 8 Bulan jadi Gubernur Riau, Abdul Wahid Kena OTT KPK Bersama Anak Buahnya, Kasus Apa ? |
|
|---|
| 10 Orang Diamankan dalam OTT KPK di Provinsi Riau, Sang Gubernur Abdul Wahid Ikut Ditangkap |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.