Kisah Kakak Adik di Kendal

Kondisi 2 Kakak Adik di Kendal Lemas Tak Makan 28 Hari, Keterangan Kakak Berubah, Adik Sulit Bicara

Putri dan Intan mengalami kondisi yang memprihatinkan usai tahan lapar 28 hari di Kendal, kekurangan kesadaran psikiater

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM
KEKURANGAN KESADARAN - Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menjenguk kedua anak Setianingsih yang terkulai lemas di RSI Boja Kendal, Senin (3/11/2025). Putri dan Intan kekurangan kesadaran usai 28 hari tahan lapar hingga ibu meninggal dunia. 

Tak pelak, warga pun gempar begitu mendengar kabar tersebut. Bahkan kabar tersebut tersebar luas di media sosial.

Kabar duka nan memilukan tersebut pun direspon cepat oleh Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari. Bupati beserta rombongan telah menjenguk kakak beradik itu di rumah sakit.

Pemkab Kendal pun berjanji akan memberikan jaminan kehidupan mereka pasca pulih. Salah satunya pendidikan sekaligus pekerjaan, utamanya kepada Putri.

Kades Bantah Tidak Peduli  

Kepala Desa Bebengan, Wastoni merespons cibiran warganet di media sosial terkait meninggalnya Setianingsih.

Setelah jenazah Setianingsih ditemukan, peristiwa itu pun langsung viral di media sosial.

Tak sedikit warganet yang mempertanyakan kedekatan tetangga maupun perangkat desa atas ketidaktahuan kejadian tersebut.

"Di media sosial itu sempat ramai, katanya tetangga tidak peduli dan sebagainya," kata Wastoni.

Namun Wastoni membantah jika tetangga maupun perangkat desa tidak memerdulikan kondisi keluarga Setianingsih.

Dia berujar, keluarga Setianingsih dipandang sebagai kalangan mampu di desanya. Setiap sebulan, selalu ada becak yang membawa barang belanja ke rumah Setianingsih.

Keluarga Setianingsih juga dikenal aktif bersosialisasi, terutama dalam kegiatan desa, termasuk PKK.

"Itu enggak benar kalau tidak peduli. Bahkan proses mengurus jenazah pun kami sucikan sebagaimana mestinya," ungkapnya.

Menurut Wastoni, Putri sempat beli roti sebanyak Rp100 ribu di toko kelontong dekat rumah pada Jumat (3/10/2025). Roti itu, katanya akan dimakan bersama adik dan ibunya.

Namun setelahnya, tetangga tak lagi melihat Putri keluar rumah lagi. Rumah Setianingsih selalu tertutup, dengan lampu yang menyala saat malam hari.

"Katanya, ibunya sudah tidak mau makan, dia lantas beli roti itu, ada tetangga yang lihat."

"Warga tahunya keluarga Setianingsih itu orang mampu, tapi sejak itu tidak keluar rumah. Lampu menyala saat malam, setelah pukul 21.00, lampu dimatikan lagi," paparnya.

Dijenguk Bupati Kendal

Pemkab Kendal bergerak cepat memberikan bantuan jaminan masa depan bagi Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17). 

Dua kakak beradik asal Dukuh Somopuro RT 07 RW 07 Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal itu sebelumnya dijumpai dalam lemas. Sedangkan ibunya, Setianingsih (51) tewas membusuk.

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menjenguk kakak-beradik itu yang kini menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Boja.

Bersama rombongan, Bupati yang akrab disapa Mbak Tika datang didampingi Kepala Dinsos Kabupaten Kendal, Muntoha.

Tika prihatin atas kejadian ini. Kondisi fisik sang kakak (Putri) berangsur membaik meskipun terkadang kondisi psikisnya masih belum stabil.

"Setelah masuk ke sini berangsur membaik. Sebelumnya Putri susah diajak komunikasi, sekarang sudah bisa, meski kadang-kadang masih berubah-ubah,"

"Karena mungkin psikis dan fisik belum bisa menerima keadaan yang menimpanya," katanya, Senin (3/11/2025).

Tika menambahkan, langkah pertama yang dilakukan ialah melakukan pendataan kepesertaan BPJS aktif. Hanya butuh waktu sehari, BPJS keduanya kini telah aktif dan sudah bisa digunakan.

"Sudah didaftarkan desa setempat dan sudah aktif. Kebetulan Kendal ada BPJS UHC. Alhamdulillah ini sudah bisa digunakan," sambungnya.

Selain pendataan kepesertaan BPJS, pihaknya juga akan menjamin kehidupan keduanya pasca menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Boja.

Kakak beradik itu akan ditempatkan di Panti Margi Utomo Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

"Untuk yang Intan karena mengalami keterbelakangan mental, akan ada perlakuan khusus, beda penanganan,"

"Sedangkan kakaknya sambil diberi pelatihan khusus di sana untuk masa depannya. Misal menjahit atau bagaimana. Kami sudah koordinasi dengan Dinsos Jateng," ungkapnya.

Bupati juga mengimbau agar perangkat desa lebih memperhatikan warga yang mulai menampilkan gelagat perubahan dalam bersosial.

Dia meminta agar Pemdes meningkatkan pengawasan ke setiap lini masyarakat.

"Saran dan masukan, terutama perangkat desa dari RT-RW jika ada warga yang menutup diri, masyarakat harus ada empati. Jangan sampai malah tidak diketahui," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Duka Warga Boja Kendal: Ibu Tewas Membusuk, Kakak Beradik Nyaris Sebulan Cuma Minum Air Putih

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved