Kisah Kakak Adik di Kendal
Kondisi 2 Kakak Adik di Kendal Lemas Tak Makan 28 Hari, Keterangan Kakak Berubah, Adik Sulit Bicara
Putri dan Intan mengalami kondisi yang memprihatinkan usai tahan lapar 28 hari di Kendal, kekurangan kesadaran psikiater
Wastoni pun langsung memanggil pihak kepolisian serta warga untuk mengevakuasi jenazah.
Kedua anak Setianingsih kini dirawat di RS PKU Muhammadiyah Boja Kendal karena kondisi tubuh lemas kekurangan nutrisi.
"Itu langsung saya panggil pak polisi, dan ramai," imbuhnya.
Hanya Minum Air Putih
Ditemui di RS PKU Muhammadiyah Boja, Putri Setia Gita Pratiwi mengaku keluarganya hanya mengkonsumsi air putih sejak 4 Oktober 2025 hingga Setianingsih ditemukan meninggal.
Dia mengatakan, tetangganya juga tidak ada yang tahu kondisi rumah dalam rentan waktu tersebut.
"Minum air putih direbus pakai kompor sampai ibu meninggal. Tetangga tidak tahu, tahunya pada 1 November 2025 itu."
"Saya sama adik minum air," katanya.
Diterangkannya, Putri tidak meminta bantuan ke warga karena dilarang oleh ibunya.
Dia bercerita agar tidak ada yang mengetahui kondisi keluarganya dengan alasan tidak mau merepotkan tetangga.
"Enggak bilang ke tetangga, ibu enggak ngebolehin."
"Kami harus nurut ibu. Karena enggak mau ngerepotin tetangga," paparnya.
Baca juga: Nasib Kakak Adik di Kendal 28 Hari Tak Makan, Tidur Samping Jasad Ibu, Bupati Beri Modal Usaha
Putri menuturkan, ayahnya telah meninggal pada 2017 di Kalimantan.
Sejak saat itu, dia beserta keluarga yang awalnya tinggal di Semarang, kemudian pindah rumah ke Boja Kendal pada 2019.
"Ibu di Semarang tidak kerja, cuma masak bantu Budhe. Kalau ayah sudah meninggal," tuturnya.
Hingga kini, putri dan adiknya Intan Ayu Sulistyowati masih menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Boja Kendal.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.