Berita Viral
Pilu Istri Diceraikan Suami Jelang Pelantikan PPPK di Aceh Singkil, Belikan Baju Korpri Hasil Jualan
Fitri, seorang wanita asal Aceh Singkil yang diceraikan suaminya hanya dua hari sebelum suami dilantik dan menerima Surat Keputusan (SK) sebagai PPPK
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Pengalaman pahit dialami Fitri, seorang wanita asal Aceh Singkil yang diceraikan suaminya hanya dua hari sebelum suami dilantik dan menerima Surat Keputusan (SK) sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kisah itu dibagikan Fitri melalui akun Facebooknya Safitri Alshop Aceh, hingga menuai ribuan komentar warganet.
Sebelumnya, pemilik akun Facebook Rita Sugiarti Ricentil Panggabean, membagikan video menunjukkan momen Fitri diantar oleh sejumlah tetangganya menaiki mobil L300, membawa barang-barang rumah tangga menuju kampung halamannya di Aceh Selatan.
Baca juga: Bukan Preman, Warung Makan Epy Kusnandar Jadi Sasaran Gangguan Tukang Parkir Mabuk Minta Makan
Video tersebut memperlihatkan momen haru perpisahan Fitri dengan tetangganya.
Dalam narasi unggahan, Rita menuliskan pesan menyentuh:
 
“Selamat jalan sahabat kami, Fitri. Semoga bahagia segera kau dapati," ujarnya dikutip Serambinews.com, Selasa (21/10/2025).
"Sehatkan badanmu, cantikan badanmu, jangan diam dan takut," ucap seorang ibu memberi dukungan.
Belakangan diketahui, Fitri angkat kaki dari rumahnya setelah diceraikan oleh suaminya.
Melalui akun Facebook-nya, Fitri akhirnya meluruskan kabar yang beredar.
Ia membenarkan bahwa dirinya benar-benar diceraikan oleh suaminya pada 15 Agustus 2025, hanya dua hari sebelum sang suami dilantik dan menerima SK PPPK pada 17 Agustus 2025.
Fitri yang mendampingi suaminya selama berjuang untuk PPPK, harus menelan pil pahit atas sikap sang suami.
Dalam salah satu komentarnya, Fitri menulis curahan hatinya.
Diakui Fitri, ia bahkan telah membelikan baju Korpri untuk suaminya, yang dibeli dari hasil berjualan sayur dan cabai.
“Saya sudah menuntut keadilan, karena saya sudah melapor ke sana kemari. Tidak ada hasil, hanya dipandang sebelah mata. Padahal baju Korpri yang dipakai untuk pelantikan itu hasil dari jualan cabe dan sayur saya belikan. Karena niat tulus untuk suami saya. Tapi saya tidak menyangka dia seperti ini dengan saya dan anak-anak saya," ungkap Fitri.
Baca juga: Klarifikasi Suretno, PPPK Ngaku Spontan Aniaya Guru SMAN 16 Palembang, Ungkit Pernah Dibully Korban
Ia juga menegaskan bahwa video yang viral diunggah bukan tanpa izin, melainkan sudah sepengetahuannya.
“Jangan salahkan siapa pun, terutama saudara kita Rita Sugiarti Ricentil Panggabean tentang viralnya video saya ini. Viral-nya video ini atas seizin Allah melalui orang-orang baik, orang yang peduli dengan kemanusiaan. Cukup saya yang merasakan hal ini, jangan sampai ke keluarga kalian,” tulisnya.
Fitri juga menambahkan pesan mendalam yang kini banyak dikutip warganet.
Pesan tersebut memuat tentang pentingnya menghargai wanita terutama sosok wanita yang menemani masa berjuang.
“Tepat di tanggal 15 Agustus 2025 saya diceraikan, dan 17 Agustus 2025 dia menerima SK. Tuan yang terhormat, tidaklah harta, pangkat, jabatan dibawa mati. Tapi hargailah wanita yang selama ini menemanimu dari nol hingga mengantarkanmu ke jalan kesuksesan, walaupun dibalas dengan perceraian," ungkapnya.
Angkat Kaki Dari Rumah
Fitri dan kedua anaknya akhirnya memilih angkat kaki dari rumah dan kembali ke rumah orang tuanya di Aceh Selatan.
Meski pahit, Fitri mengaku lega telah berjuang sekuat tenaga sempat mempertahankan rumah tangganya.
“Tak pernah berpikir untuk malu, asalkan kebutuhan rumah terpenuhi. Walaupun seharusnya itu bukan kewajiban saya, namun saya ikhlas membantu pasangan saya. Tapi hasilnya, saya hanya dimanfaatkan,” tulisnya.
Fitri juga mengungkap momen terakhir sebelum meninggalkan rumah sang suami.
Ia menyempatkan diri meminta maaf kepada mertua meski merasa telah disakiti.
“Sejahat apapun aku dan seberapa terzalimi pun aku, sebelum aku pulang ke Aceh Selatan membawa anak-anak, aku datangi mamakmu dan ayahmu dan aku rela meminta maaf duluan.
Walaupun setelah aku minta maaf, satu pun dari kalian tidak ada yang melihat kami pergi. Kami pergi dibantu tetangga-tetangga yang baik, sedangkan kalian tidak peduli dan tidak ada rasa belas kasihan sedikit pun dengan anak-anakku,” tulis Fitri dalam postingan Facebook-nya.
Kini, kisah Fitri menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Banyak pengguna Facebook dan TikTok yang mengunggah ulang video tersebut sambil menyampaikan pesan moral tentang pentingnya menghargai pasangan yang telah berjuang sejak awal.
Komentar-komentar penuh empati pun membanjiri unggahannya.
“Semoga Allah ganti dengan kebahagiaan yang lebih baik,” tulis seorang warganet.
“Fitri hebat, tetap tegar. Tidak semua wanita bisa sekuat kamu,” tulis yang lain.
Bahkan, kisah pilu yang dialami Fitri ini turut disorot oleh Wakil Ketua Umum DPP Gerakan Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan (Germas PPA), Rika Parlina.
"Kita siap mendampingi, dan nanti Korwil Germas PPA Aceh akan menemui anda nantinya, kita berjuang bersama-sama untuk ibu Safitri memperjuangkan keadilan buat ibu dan anak-anak ibu, agar suaminya mendapat pelajaran," kata Rika dilansir dari unggahan Facebooknya, Selasa (21/10/2025).
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
| Santainya Kompol Yogi Merokok usai Bunuh Brigadir Nurhadi di Kolam, Marah Wanita Kencannya Didekati |   | 
|---|
| Didakwa Pasal Berlapis Kasus Pembunuhan Brigadir Nurhadi, 2 Atasan Korban Ajukan Keberatan |   | 
|---|
| 7 Fakta 2 Atasan Bunuh Brigadir Nurhadi: Dianggap Tak Sopan, Didorong ke Kolam, Rekayasa Kematian |   | 
|---|
| Sosok Kasat Reskrim Diminta Hapus CCTV Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Merasa Takut, Pilih Berdalih |   | 
|---|
| Motif Suami Siri di Malang Akhiri Nyawa Istri, Jasad Ditemukan Terkubur di Parit Ladang Tebu |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.