Pria Bacok Keluarga di NTT

Tangis Pilu di Ruang Jenazah Korban Pembacokan Sekeluarga di NTT yang Tewaskan 3 Orang

Seorang pria bacok keluarganya berjumlah 4 orang. 3 orang tewas dan 1 lainnya kritis. Tangis di ruang jenazah pecah.

Editor: Weni Wahyuny
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
JEMPUT JENAZAH - Keluarga korban saat menjemput jenazah korban di Kamar Jenazah RSUD Kefamenanu, Selasa (14/10/2025). 3 orang tewas dalam kasus pembacokan sekeluarga. 1 orang kritis. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KEFAMENANU — Tangis pilu terdengar di ruang jenazah RSUD Kefamenanu, Selasa (14/10/2025) malam, ketika jenazah Emiliana Oetpah, dimasukkan ke peti.

Emiliana Oetpah adalah salah korban pembacokan brutal di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT)

Keluarga korban, Yakobus Nitsae, menuturkan bahwa jenazah Emiliana akan dibawa ke Desa Naiola untuk dimakamkan di kampung halamannya.

“Kalau meninggal karena sakit, kami serahkan ke keluarga pria di Amol. Tapi kalau mati sadis begini, lebih baik kami kubur di Naiola,” ujarnya lirih.

Yakobus juga meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

“Pelaku harus dihukum penjara seumur hidup. Tidak ada alasan untuk menghabisi nyawa keluarga sendiri,” tegasnya.

Aksi pembacokan brutal terjadi di Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, TTU, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 22.10 WITA.

Baca juga: Kronologi Pria Bacok 4 Anggota Keluarga Hingga Tewas di NTT, 1 Korban Kritis, Sempat Terlibat Cekcok

Landelinus Kuabib (51) tega membacok empat anggota keluarganya di Dusun Usapi Toko, RT/RW 003/003, Desa Amol.

Pelaku membacok istrinya, iparnya (istri adik kandung pelaku), serta dua ponakan (anak dari iparnya tersebut).

Tiga korban tewas di lokasi kejadian, sementara satu anak berusia 14 tahun berinisial LK mengalami luka berat pada kedua tangannya dan kini menjalani perawatan di RSUD Kefamenanu.

Ketiga korban tewas diketahui bernama: Kristina Nomawa (43);  Emiliana Oetpah (53) dan Bernadeta Kuabib (8).

Jenazah para korban saat ini masih berada di ruang jenazah RSUD Kefamenanu untuk proses lebih lanjut.

Kronologi

Saksi mata Yasintus Talan (51) mengungkapkan, sekitar pukul 18.00 WITA, dirinya bersama pelaku dan sejumlah anggota keluarga sedang berada di sebuah rumah duka di Desa Amol.

Tak lama kemudian, ia menerima kabar bahwa pelaku terlibat cekcok dengan istrinya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved